Penyakit kronis adalah kondisi kesehatan yang berlangsung lama, biasanya lebih dari tiga bulan, dan seringkali tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Penyakit ini dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara signifikan dan memerlukan manajemen jangka panjang. Beberapa contoh penyakit kronis termasuk diabetes, hipertensi, penyakit jantung, asma, dan berbagai jenis kanker.
Ciri khas dari penyakit kronis adalah bahwa gejala dan dampaknya dapat bervariasi, dengan beberapa pasien mengalami gejala yang lebih ringan, sementara yang lain mungkin menghadapi komplikasi serius. Pengelolaan penyakit kronis sering kali melibatkan perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan, dan perawatan medis rutin untuk mencegah perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Berikut 100 jneis kelompok penyakit kronis beserta penjelasan singkatnya:
- Diabetes Mellitus: Gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah.
- Penyakit Jantung Koroner: Penyempitan arteri koroner yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung.
- Stroke: Gangguan aliran darah ke otak yang mengakibatkan kerusakan jaringan otak.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
- Asma: Penyakit pernapasan kronis yang menyebabkan penyempitan saluran napas dan kesulitan bernapas.
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK): Penyakit paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas, sering disebabkan oleh merokok.
- Kanker: Pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkontrol, dapat terjadi di berbagai bagian tubuh.
- Artritis: Radang sendi yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan.
- Penyakit Autoimun: Gangguan di mana sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri.
- Penyakit Ginjal Kronis: Penurunan fungsi ginjal secara bertahap yang dapat mengarah pada gagal ginjal.
- Sirosis Hati: Kerusakan hati permanen yang disebabkan oleh penyakit atau alkohol, menyebabkan fungsi hati menurun.
- Obesitas: Kondisi kelebihan berat badan yang meningkatkan risiko berbagai penyakit.
- Penyakit Alzheimer: Penyakit neurodegeneratif yang menyebabkan kehilangan memori dan gangguan kognitif.
- Sklerosis Multipel: Penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan gangguan neurologis.
- Depresi: Gangguan suasana hati yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
- Penyakit Celiac: Reaksi imun terhadap gluten yang merusak usus halus.
- Penyakit Refluks Gastroesofagus (GERD): Kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa tidak nyaman.
- Gout: Penyakit yang ditandai dengan serangan nyeri sendi akibat penumpukan asam urat.
- Penyakit Crohn: Penyakit radang usus yang dapat mempengaruhi bagian mana pun dari saluran pencernaan.
- Kolitis Ulserativa: Penyakit radang usus yang menyebabkan peradangan dan ulserasi pada usus besar.
- Penyakit Parkinson: Gangguan neurologis progresif yang mempengaruhi gerakan dan koordinasi.
- Fibromyalgia: Kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis di seluruh tubuh, kelelahan, dan gangguan tidur.
- Penyakit Kardiovaskular: Termasuk berbagai kondisi yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah.
- Sindrom Metabolik: Sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
- Penyakit Tuberkulosis (TB): Infeksi bakteri yang mempengaruhi paru-paru dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
- Penyakit HIV/AIDS: Infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan AIDS jika tidak diobati.
- Hipotiroidisme: Kondisi di mana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid.
- Hipertiroidisme: Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan, menyebabkan berbagai gejala.
- Penyakit Raynaud: Penyakit yang mempengaruhi sirkulasi darah ke jari tangan dan kaki, sering dipicu oleh dingin.
- Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS): Gangguan hormonal yang dapat menyebabkan masalah kesuburan dan metabolisme.
- Penyakit Aneurisma: Pelebaran abnormal pada dinding pembuluh darah yang berisiko pecah.
- Penyakit Sel Sabit: Kelainan darah genetik yang menyebabkan sel darah merah berbentuk sabit dan sulit melewati pembuluh darah.
- Penyakit Thalassemia: Kelainan darah genetik yang mempengaruhi produksi hemoglobin.
- Anemia Kronis: Kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin.
- Penyakit Hepatitis B: Infeksi virus yang menyerang hati, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.
- Penyakit Hepatitis C: Infeksi virus yang menyerang hati, seringkali tanpa gejala awal.
- Penyakit Lichen Planus: Gangguan kulit yang menyebabkan ruam berwarna ungu dan gatal.
- Psoriasis: Penyakit kulit autoimun yang ditandai dengan bercak merah dan bersisik.
- Eksim: Penyakit kulit inflamasi yang menyebabkan gatal dan kemerahan.
- Penyakit Bursitis: Peradangan pada bursa (kantung berisi cairan) yang menyebabkan nyeri.
- Penyakit Tendinitis: Peradangan tendon yang menyebabkan nyeri dan kesulitan bergerak.
- Penyakit Kardiomiopati: Gangguan otot jantung yang mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah.
- Penyakit Arteri Perifer: Penyempitan pembuluh darah di ekstremitas, menyebabkan nyeri saat berjalan.
- Penyakit Vaskulitis: Peradangan pembuluh darah yang dapat mempengaruhi berbagai organ.
- Gangguan Tidur: Berbagai kondisi yang mempengaruhi kualitas dan durasi tidur, seperti insomnia dan sleep apnea.
- Penyakit Psikosis: Gangguan mental yang ditandai dengan kehilangan kontak dengan kenyataan.
- Gangguan Kecemasan: Termasuk berbagai kondisi yang menyebabkan kecemasan berlebihan.
- Penyakit Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Gangguan yang mempengaruhi perhatian dan perilaku.
- Penyakit Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD): Gangguan yang dapat terjadi setelah pengalaman traumatis.
- Penyakit Schizophrenia: Gangguan mental serius yang mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku.
- Penyakit Kanker Serviks: Kanker yang terjadi di leher rahim, sering terkait dengan infeksi HPV.
- Penyakit Kanker Ovarium: Kanker yang dimulai di ovarium, dengan gejala yang sering tidak jelas pada tahap awal.
- Penyakit Kanker Usus Besar: Kanker yang dimulai di usus besar, dapat menyebabkan perubahan pola buang air besar.
- Kanker Paru-paru: Kanker yang dimulai di paru-paru, sering terkait dengan merokok.
- Kanker Payudara: Kanker yang dimulai di jaringan payudara, dapat terjadi pada pria dan wanita.
- Kanker Hati: Kanker yang dimulai di hati, dapat disebabkan oleh sirosis atau hepatitis.
- Kanker Pankreas: Kanker yang dimulai di pankreas, sering kali sulit didiagnosis dini.
- Kanker Nasofaring: Kanker yang terjadi di bagian atas tenggorokan di belakang hidung.
- Kanker Limfoma: Kanker yang mempengaruhi sistem limfatik, termasuk Hodgkin dan non-Hodgkin.
- Kanker Leukemia: Kanker yang mempengaruhi sel darah dan sumsum tulang.
- Kanker Glioma: Kanker yang dimulai di jaringan otak atau sumsum tulang belakang.
- Kanker Multiple Myeloma: Kanker yang mempengaruhi sel plasma dalam darah.
- Penyakit Gangguan Spektrum Autisme: Kondisi perkembangan yang mempengaruhi interaksi sosial dan komunikasi.
- Penyakit Obstruktif Tidur: Gangguan tidur yang ditandai dengan penghentian pernapasan saat tidur.
- Penyakit Edema: Penumpukan cairan di jaringan tubuh, seringkali di kaki dan pergelangan kaki.
- Penyakit Hemofilia: Gangguan pembekuan darah genetik yang meningkatkan risiko perdarahan.
- Penyakit Kelenjar Getah Bening: Kanker atau infeksi yang mempengaruhi kelenjar getah bening.
- Penyakit Aneurisma Otak: Pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak yang berisiko pecah.
- Penyakit Kardiovaskular: Kelompok penyakit yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah.
- Penyakit Aortoarteritis: Peradangan pada aorta dan pembuluh darah besar lainnya.
- Penyakit Takayasu: Penyakit peradangan pada aorta yang dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan.
- Penyakit Osteoporosis: Penurunan kepadatan tulang yang meningkatkan risiko patah tulang.
- Penyakit Gigi dan Gusi: Termasuk berbagai kondisi yang mempengaruhi kesehatan mulut.
- Penyakit Diabetes Gestasional: Diabetes yang terjadi selama kehamilan dan dapat hilang setelah melahirkan.
- Penyakit Scleroderma: Penyakit autoimun yang menyebabkan pengerasan dan penebalan kulit.
- Penyakit Stenosis Aorta: Penyempitan katup aorta yang mempengaruhi aliran darah dari jantung.
- Penyakit Artritis Psoriatik: Artritis yang terkait dengan psoriasis, menyebabkan nyeri sendi dan peradangan.
- Penyakit Hipertensi Pulmonal: Tekanan darah tinggi di arteri paru-paru yang dapat menyebabkan gagal jantung.
- Penyakit Fungsional: Gangguan yang mempengaruhi fungsi organ tanpa ada penyebab fisik yang jelas.
- Penyakit Degeneratif Diskus: Penurunan fungsi dan kesehatan cakram intervertebralis di tulang belakang.
- Penyakit Malaria Kronis: Infeksi parasit yang dapat menyebabkan komplikasi berulang.
- Penyakit Zika: Virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dan dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.
- Penyakit Sifilis: Infeksi menular seksual yang dapat menjadi kronis jika tidak diobati.
- Penyakit Herpes Genital: Infeksi virus yang menyebabkan luka di area genital.
- Penyakit Klamiidia: Infeksi menular seksual yang sering tidak menunjukkan gejala.
- Penyakit Infeksi Saluran Kemih Kronis: Infeksi berulang di saluran kemih yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.
- Penyakit Candidiasis: Infeksi jamur yang dapat menjadi kronis, mempengaruhi berbagai bagian tubuh.
- Penyakit Nefropati Diabetik: Kerusakan ginjal akibat diabetes yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
- Penyakit Kardiak Iskemik: Penurunan aliran darah ke jantung akibat penyempitan arteri.
- Penyakit Kanker Endometrium: Kanker yang dimulai di lapisan rahim.
- Penyakit Gangguan Makan: Termasuk anoreksia dan bulimia, mempengaruhi pola makan dan kesehatan mental.
- Penyakit Kanker Hati Primer: Kanker yang dimulai di hati, sering disebabkan oleh sirosis atau hepatitis.
- Penyakit Histoplasmosis: Infeksi jamur yang dapat mempengaruhi paru-paru dan menjadi kronis.
- Penyakit Cystic Fibrosis: Penyakit genetik yang mempengaruhi paru-paru dan sistem pencernaan.
- Penyakit Alergi: Reaksi sistem kekebalan terhadap zat tertentu, dapat bersifat kronis.
- Penyakit Sindrom Turner: Gangguan genetik yang mempengaruhi perempuan, menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
- Penyakit Addison: Gangguan hormonal yang mempengaruhi kelenjar adrenal.
- Penyakit Graves: Penyakit autoimun yang menyebabkan hipertiroidisme.
- Penyakit Ehlers-Danlos: Kelainan jaringan ikat yang menyebabkan kulit dan sendi menjadi sangat fleksibel.
- Penyakit Karsinoma Sel Renal: Kanker ginjal yang dimulai di sel-sel ginjal.