Alat Sterilisasi : Autoclave

Alat Sterilisasi : Autoclave

Autoclave adalah sebuah alat yang digunakan untuk melakukan proses sterilisasi atau mensterilkan terhadap peralatan medis atau suatu benda lainnya. Proses sterilisasi alat ini adalah dengan memberikan energi panas pada autoclave. Uap panas akan naik ke ruang tertutup. Sistem kontrol akan memonitor suhu hingga suhu yang diinginkan tercapai (121-134 °C).

Terdapat berbagai jenis autoclave berdasarkan kapasitas dan fungsinya, antara lain: Gravity Displacement Autoclave, Pre-vacuum atau High Vacuum, Steam-Flush Pressure Pulse, Analog, Digital, Small Capacity, Large Capacity, Vertikal Loading, Front Loading.

PT Astra Komponen Indonesia (ASKI) sebagai salah satu perusahaan medical device atau alat kesehatan terkemuka di Indonesia, telah memproduksi autoclave yang telah memiliki sertifikat AKD (Alat Kesehatan Dalam Negeri) dari Kemenkes RI dengan nilai TKDN dan BMP sudah diatas 40% oleh Kemenperin RI.

Sterilisasi dalam alat ini disebut sebagai sterilisator uap, bekerja melalui manipulasi empat aspek yang penting untuk sterilisasi yang efektif, yaitu:

  • Waktu: Waktu yang tepat memastikan bahwa patogen telah berada di lingkungan sterilisasi (uap pada suhu) selama waktu yang cukup lama untuk memfasilitasi pembunuhan semua patogen dengan tepat.
  • Suhu: Suhu uap yang tepat yang bersentuhan dengan semua patogen, minimal 121°C, memastikan penghancuran yang tepat terhadap kemampuan patogen untuk bereproduksi.
  • Tekanan: Memanipulasi tekanan dalam siklus pravakum autoclave memastikan tidak ada kantong udara yang tersisa di ruang sterilisasi. Kantong udara ini menyediakan isolasi bagi patogen dari lingkungan sterilisasi dan dihilangkan selama peningkatan tekanan sehingga patogen tidak lolos dari sterilisasi yang tepat.
  • Uap: Pemindahan panas paling efisien dilakukan dengan menggunakan uap. Uap mengisi ruang sehingga dapat bersentuhan dengan seluruh muatan sterilisasi.
Autoclave memiliki kelebihan dalam kegunaannya, antara lain:
  • Fase waktu sterililasi relatif lebif cepat (efektif) dibandingkan dengan alat ataupun metode sterilisasi lainnya.
  • Dapat digunakan untuk mensterilkan peralatan-peralatan laboratorium maupun peralatan medis dari berbagai jenis material kedap air.
  • Memiliki kontrol waktu, temperatur dan tekanan (pressure gauge) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis peralatan yang disterilkan.
  • Memiliki kapasitas ruang yang besar, sehingga dapat menampung peralatan dalam jumlah besar.
Walau memiliki banyak kelebihan dalam penggunaan autoclave terdapat juga kekurangan yang dimiliki oleh autoclave, diantaranya:
  • Memerlukan sumber daya listrik dengan daya yang relatif besar dalam pengoperasiannya.
  • Pengoperasian yang relatif rumit dengan pengaturan beberapa parameter, kontrol yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk memerlukan medium air sebagai media bantu sterilisasi.
Adapun tentang fase sterilisasi yang dilakukan oleh alat autoclave ini:
  • Fase Pembersihan: Udara dikeluarkan dari bilik selama tahap pertama siklus sterilisasi. Sistem vakum yang terdapat pada mesin autoclave dirancang untuk mengganti udara dengan uap di bilik tertutup.
  • Fase Pemaparan (Sterilisasi): Setelah udara dikeluarkan, saluran sterilisasi ditutup dan uap terus menerus masuk ke dalam bilik, yang mengakibatkan peningkatan tekanan dan suhu di dalam bilik pada tingkat yang diinginkan. Selanjutnya siklus memasuki fase pemaparan dan peralatan lab dipertahankan pada suhu sterilisasi selama jangka waktu yang ditetapkan.
  • Fase Pembuangan: Pada fase terakhir, tekanan dilepaskan dari ruang melalui katup pembuangan dan tekanan interior dikembalikan ke tekanan sekitar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *