Penyakit yang Sering Menyerang Pekerja Laut dan Cara Pencegahannya

Penyakit yang Sering Menyerang Pekerja Laut dan Cara Pencegahannya

Pekerja laut menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang unik akibat lingkungan kerja yang terpencil, kondisi cuaca ekstrem, serta waktu kerja yang panjang. Kombinasi faktor ini membuat mereka rentan terhadap berbagai penyakit, baik yang bersifat fisik maupun mental. Penting bagi setiap awak kapal memahami jenis penyakit yang umum terjadi dan bagaimana cara mencegahnya secara efektif.

Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan atas seperti flu, radang tenggorokan, dan bronkitis merupakan penyakit yang umum menyerang pekerja laut. Lingkungan tertutup dengan sirkulasi udara yang terbatas menjadi faktor risiko. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, ventilasi yang baik, penggunaan masker saat sakit, serta vaksinasi influenza secara rutin.

Penyakit Kulit akibat Paparan Lingkungan

Kulit menjadi organ pertama yang terpapar angin laut, sinar matahari, dan air asin. Infeksi jamur, dermatitis, hingga luka terbuka sering terjadi. Penggunaan tabir surya, menjaga kebersihan tubuh, dan mengenakan pakaian pelindung dapat mengurangi risiko penyakit kulit pada pekerja laut.

Masalah Pencernaan dan Keracunan Makanan

Kebersihan makanan di atas kapal sangat menentukan kesehatan pencernaan. Keracunan makanan, diare, atau konstipasi bisa terjadi akibat makanan basi atau kurang higienis. Pencegahan meliputi penyimpanan makanan dengan benar, memasak dengan suhu tepat, dan mencuci tangan sebelum makan.

Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi

Gaya hidup tidak aktif, stres kerja, dan pola makan tinggi garam dapat memicu hipertensi dan penyakit jantung. Pemeriksaan tekanan darah secara berkala, diet rendah garam, olahraga ringan, serta manajemen stres merupakan kunci pencegahan yang efektif.

Diabetes Tipe 2 karena Pola Hidup Tak Sehat

Konsumsi makanan tinggi kalori tanpa disertai aktivitas fisik yang cukup bisa menyebabkan resistensi insulin. Mencegah diabetes di kalangan pekerja laut memerlukan pola makan seimbang, kontrol berat badan, serta edukasi kesehatan dari tenaga medis di awal masa kerja.

Cedera Fisik akibat Lingkungan Kerja Berbahaya

Bekerja di kapal penuh risiko kecelakaan seperti jatuh, terbentur, luka, atau tertimpa benda berat. Pencegahan bisa dilakukan melalui pelatihan keselamatan kerja, penggunaan alat pelindung diri, serta pemeriksaan kondisi kapal secara rutin.

Masalah Mental dan Gangguan Tidur

Kesepian, isolasi, tekanan kerja, dan gangguan ritme sirkadian dapat menyebabkan stres, depresi, atau insomnia. Pencegahan dilakukan dengan menjaga komunikasi dengan keluarga, adanya rotasi kerja yang manusiawi, serta dukungan psikologis dari pihak perusahaan.

Penyakit Menular Seksual (PMS)

Pekerja laut yang sering berlayar ke berbagai pelabuhan berisiko terpapar PMS jika melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Edukasi seksual, penyediaan kondom, dan pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting dalam mencegah penularan penyakit seperti HIV, gonore, atau sifilis.

Tuberkulosis (TBC) dalam Ruang Tertutup

TBC masih menjadi masalah di komunitas pekerja laut yang tinggal dalam ruangan sempit tanpa sirkulasi udara baik. Pencegahan meliputi skrining awal, vaksinasi BCG, penggunaan masker dalam kondisi tertentu, dan pengobatan tepat waktu bagi penderita aktif.

Penyakit Akibat Paparan Suara Bising

Mesin kapal menghasilkan suara tinggi yang dapat merusak pendengaran secara perlahan. Penggunaan pelindung telinga, pengaturan waktu paparan, dan pemeriksaan audiometri secara berkala membantu melindungi pendengaran pekerja laut.

Dehidrasi dan Heatstroke di Cuaca Panas

Kerja berat di dek kapal dengan paparan sinar matahari berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi hingga heatstroke. Pencegahannya adalah dengan minum air cukup, memakai pelindung kepala, dan istirahat rutin saat bekerja di bawah terik matahari.

Penyakit karena Kekurangan Gizi

Menu makanan yang tidak seimbang di atas kapal bisa menyebabkan kekurangan vitamin atau mineral, seperti anemia atau skorbut. Pencegahan dilakukan dengan menyediakan makanan bergizi, suplemen sesuai kebutuhan, dan edukasi gizi dasar kepada awak kapal.

Gangguan Muskuloskeletal dari Postur Kerja Salah

Mengangkat beban berat dan bekerja dalam posisi tidak ergonomis dapat memicu nyeri punggung dan cedera otot. Pencegahan melibatkan pelatihan teknik angkat yang benar, istirahat cukup, dan peregangan otot secara rutin.

Peran Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Pemeriksaan kesehatan sebelum dan selama bekerja sangat penting untuk mendeteksi penyakit secara dini. Pemeriksaan ini harus mencakup aspek fisik, mental, dan riwayat medis. Pekerja laut juga perlu diedukasi untuk mengenali tanda-tanda awal penyakit dan segera melapor ke dokter.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *