Dalam dunia penerbangan, keselamatan menjadi prioritas utama. Karena itu, semua personel yang terlibat langsung dalam operasional penerbangan, seperti pilot dan awak kabin, harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala oleh dokter spesialis kedokteran penerbangan (Sp.KP). Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi prima dan mampu menjalankan tugas tanpa risiko medis.
Fungsi Vital Dokter Sp.KP dalam Penapisan Medis
Dokter Sp.KP memiliki peran penting dalam mengevaluasi kondisi fisik dan mental penerbang. Pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya bersifat umum, tetapi juga dirancang khusus untuk mendeteksi kondisi medis yang bisa berisiko tinggi saat berada di ketinggian.
Masalah Kardiovaskular: Ancaman Tersembunyi di Udara
Penyakit jantung seperti aritmia, hipertensi tidak terkontrol, atau riwayat serangan jantung bisa membahayakan keselamatan penerbangan. Tekanan udara rendah di kabin dapat memperparah kondisi ini. Dokter Sp.KP akan memeriksa tekanan darah, EKG, dan riwayat jantung secara menyeluruh.
Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
Indera penglihatan dan pendengaran sangat penting bagi pilot untuk membaca instrumen dan mendengar komunikasi radio. Pemeriksaan visus, ketajaman warna, serta fungsi pendengaran menjadi bagian dari protokol wajib oleh Sp.KP. Bahkan gangguan kecil bisa berdampak signifikan di kokpit.
Masalah Pernapasan yang Tidak Boleh Diabaikan
Penerbang dengan asma berat, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau sleep apnea perlu dievaluasi secara ketat. Kabin pesawat memiliki tekanan oksigen yang lebih rendah dari permukaan laut, sehingga bisa memperburuk gejala sesak napas atau menyebabkan gangguan tidur kronis.
Kondisi Neurologis: Ancaman Mendadak dalam Penerbangan
Kejang, migrain berat, atau riwayat stroke merupakan kondisi yang dapat mengganggu kesadaran atau refleks. Sp.KP akan mengevaluasi kondisi neurologis secara cermat untuk memastikan tidak ada risiko serangan berulang selama penerbangan.
Masalah Psikiatri dan Gangguan Emosional
Kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap kinerja dan pengambilan keputusan penerbang. Gangguan kecemasan berat, depresi, gangguan bipolar, atau penyalahgunaan zat bisa menimbulkan risiko besar. Dokter Sp.KP menilai stabilitas mental dengan wawancara dan tes psikologi jika diperlukan.
Diabetes dan Kontrol Gula Darah
Penerbang dengan diabetes diperbolehkan terbang asalkan gula darahnya terkontrol dan tidak berisiko hipoglikemia. Sp.KP memantau kadar HbA1c, pola makan, serta pemakaian insulin atau obat penurun gula darah yang bisa memengaruhi kesadaran.
Masalah Gastrointestinal dan Penyakit Dalam Lainnya
Masalah seperti maag parah, GERD, atau penyakit radang usus aktif dapat menyebabkan ketidaknyamanan di udara. Selain itu, penyakit hati atau ginjal yang sudah lanjut bisa mengganggu metabolisme obat dan kemampuan tubuh beradaptasi di tekanan rendah.
Penggunaan Obat-obatan dan Efek Sampingnya
Dokter Sp.KP juga menilai obat-obatan yang sedang dikonsumsi apakah memiliki efek samping seperti kantuk, pusing, atau gangguan koordinasi. Semua terapi harus dievaluasi agar tidak memengaruhi kinerja saat bertugas di kabin atau kokpit.
Pemeriksaan Fungsi Kognitif dan Refleks Motorik
Selain kondisi medis, fungsi otak seperti memori, konsentrasi, dan koordinasi motorik juga dinilai. Ini penting karena pilot dan awak kabin harus mampu merespons cepat dalam keadaan darurat. Uji reaksi dan refleks menjadi bagian penting dalam skrining rutin.
Infeksi Menular dan Imunisasi
Dokter Sp.KP juga memantau kondisi infeksi aktif seperti tuberkulosis, hepatitis, atau infeksi saluran pernapasan yang bisa menular atau memperburuk dalam kabin tertutup. Imunisasi tertentu juga diwajibkan, terutama untuk penerbangan internasional.
Gangguan Vestibular dan Keseimbangan
Masalah pada telinga bagian dalam seperti vertigo atau labirinitis dapat mengganggu keseimbangan dan orientasi ruang. Dalam penerbangan, gangguan ini bisa menyebabkan disorientasi yang membahayakan. Oleh karena itu, Sp.KP melakukan pemeriksaan keseimbangan secara menyeluruh.
Evaluasi Pascaoperasi atau Cedera
Setiap pilot atau awak kabin yang baru saja menjalani operasi, terutama di bagian kepala, tulang belakang, atau dada, harus mendapatkan clearance dari dokter Sp.KP. Tujuannya untuk memastikan penyembuhan sempurna sebelum kembali terbang.
Kesimpulan: Keselamatan Dimulai dari Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan oleh dokter Sp.KP adalah langkah preventif krusial dalam dunia penerbangan. Dengan menilai berbagai aspek medis secara mendalam, dokter ini berperan penting dalam menjaga keselamatan tidak hanya bagi penerbang itu sendiri, tetapi juga seluruh penumpang dan kru di udara.