Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan permanen di seluruh dunia. Penyakit ini menyerang saraf optik yang menghubungkan mata ke otak. Masalahnya, glaukoma berkembang secara perlahan dan tanpa gejala berarti pada tahap awal, sehingga sering tidak disadari hingga terjadi kerusakan permanen pada penglihatan.
Mengapa Glaukoma Sering Terlewatkan?
Karena kebanyakan penderitanya tidak merasakan sakit atau perubahan yang drastis, gejala glaukoma sering diabaikan. Banyak orang baru menyadari penyakit ini ketika penglihatan mereka sudah memburuk. Padahal, kerusakan pada saraf mata akibat glaukoma tidak bisa diperbaiki.
Penglihatan Tepi Menghilang Secara Perlahan
Salah satu tanda awal glaukoma adalah berkurangnya penglihatan tepi (perifer). Penderita mungkin tidak menyadarinya karena otak terbiasa “mengisi” bagian yang hilang. Sayangnya, ini bisa berlangsung hingga penglihatan menjadi seperti melihat melalui terowongan—dan ketika itu terjadi, kondisinya sudah serius.
Sering Melihat Pelangi di Sekitar Cahaya
Beberapa penderita glaukoma melaporkan melihat lingkaran cahaya berwarna seperti pelangi saat menatap lampu atau cahaya terang. Ini adalah tanda tekanan intraokular yang tinggi, yang bisa merusak saraf optik secara bertahap.
Mata Terasa Sakit, Tapi Dianggap Sepele
Pada jenis glaukoma sudut tertutup, gejala bisa muncul tiba-tiba dan terasa nyeri, namun sering disalahartikan sebagai migrain atau kelelahan mata. Gejala seperti nyeri hebat pada mata, sakit kepala, hingga mual bisa menjadi tanda bahwa tekanan dalam mata sangat tinggi dan memerlukan penanganan darurat.
Penglihatan Kabur di Pagi Hari
Tekanan dalam bola mata bisa meningkat saat tidur. Akibatnya, beberapa orang dengan glaukoma melaporkan penglihatan kabur di pagi hari. Jika ini terjadi secara rutin, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata.
Sakit Kepala Tanpa Sebab yang Jelas
Sakit kepala yang muncul tanpa pemicu jelas, terutama di sekitar mata atau dahi, bisa berkaitan dengan tekanan mata yang tinggi. Meski tidak selalu disebabkan oleh glaukoma, gejala ini tetap patut diwaspadai, apalagi jika muncul berulang.
Kesulitan Menyesuaikan Pandangan dalam Gelap
Penderita glaukoma kadang mengalami kesulitan beradaptasi saat berpindah dari ruangan terang ke gelap. Ini terjadi karena saraf optik yang rusak tidak mampu mengatur respon mata terhadap cahaya sebagaimana mestinya.
Perubahan Ukuran Pupil yang Tidak Biasa
Pupil yang terlihat lebih besar atau tidak bereaksi terhadap cahaya juga bisa menjadi gejala glaukoma, terutama jika hanya terjadi pada salah satu mata. Meski jarang disadari, dokter bisa melihat tanda ini saat pemeriksaan rutin.
Kemerahan pada Mata yang Tidak Hilang
Mata merah kronis yang tidak kunjung hilang juga dapat menjadi pertanda tekanan intraokular yang meningkat. Kondisi ini sering dianggap sebagai iritasi biasa, padahal bisa jadi merupakan gejala awal glaukoma.
Frekuensi Kacamata Berubah Terlalu Cepat
Jika Anda sering mengganti resep kacamata karena penglihatan terus berubah, ini bisa jadi pertanda bahwa ada gangguan pada struktur mata, termasuk glaukoma. Konsultasi lebih lanjut sangat disarankan untuk memastikan penyebabnya.
Riwayat Keluarga yang Terabaikan
Faktor genetik memainkan peran penting dalam glaukoma. Banyak orang tidak menyadari bahwa jika ada anggota keluarga yang menderita glaukoma, risiko mereka meningkat secara signifikan. Sayangnya, faktor ini sering diabaikan saat pemeriksaan awal.
Deteksi Dini Butuh Pemeriksaan Rutin
Karena glaukoma jarang menunjukkan gejala awal, pemeriksaan mata rutin adalah kunci untuk mendeteksi penyakit ini sedini mungkin. Pemeriksaan tekanan mata, lapang pandang, dan kondisi saraf optik bisa membantu mengidentifikasi glaukoma bahkan sebelum gejala muncul.
Jangan Tunggu Gejala Muncul
Menunggu hingga gejala muncul bisa berakibat fatal untuk penglihatan. Begitu saraf optik rusak, tidak ada cara untuk mengembalikannya. Itulah mengapa glaukoma perlu dipantau secara proaktif, terutama bagi yang berisiko tinggi.
Kesimpulan: Waspadai Gejala Halus, Selamatkan Penglihatan
Glaukoma mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda yang mencolok, tetapi kerusakan yang ditimbulkannya bisa sangat parah dan permanen. Mengenali gejala seperti penglihatan kabur, kehilangan penglihatan tepi, mata sakit, dan sering melihat pelangi di sekitar cahaya bisa menjadi penyelamat bagi kesehatan mata Anda. Pemeriksaan rutin dan kesadaran diri terhadap perubahan penglihatan sangat penting untuk mendeteksi glaukoma lebih awal dan mencegah kebutaan. Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter mata jika Anda mengalami gejala mencurigakan.