Bagaimana Pemeriksaan Retina Dilakukan? Ini Prosedurnya

Bagaimana Pemeriksaan Retina Dilakukan? Ini Prosedurnya

Retina adalah lapisan tipis di bagian belakang mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan sinyal visual ke otak. Kerusakan pada retina dapat menyebabkan gangguan penglihatan serius, bahkan kebutaan permanen. Oleh karena itu, pemeriksaan retina secara rutin sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi seperti penderita diabetes, hipertensi, atau usia lanjut.

Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Retina?

Pemeriksaan retina disarankan minimal satu kali setahun, terutama untuk individu dengan faktor risiko gangguan mata. Jika Anda mengalami gejala seperti penglihatan kabur, kilatan cahaya, bayangan seperti tirai, atau floaters (bintik-bintik hitam melayang), segera periksakan mata ke dokter spesialis mata.

Dokter Spesialis Mata atau Subspesialis Retina

Pemeriksaan retina dilakukan oleh dokter spesialis mata, dan pada kasus tertentu, akan dirujuk ke dokter subspesialis retina. Mereka memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosis dan menangani berbagai penyakit retina seperti degenerasi makula, retinopati diabetik, ablasio retina, dan lainnya.

Tahap Awal: Anamnesis dan Pemeriksaan Visual

Langkah pertama dalam pemeriksaan retina adalah anamnesis atau wawancara medis. Dokter akan menanyakan keluhan mata, riwayat kesehatan umum, serta penggunaan obat-obatan. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan ketajaman visual untuk mengetahui seberapa baik penglihatan Anda saat ini.

Pemeriksaan dengan Oftalmoskop

Salah satu metode paling umum untuk memeriksa retina adalah oftalmoskopi. Dokter akan menggunakan alat bernama oftalmoskop, baik langsung maupun tidak langsung, untuk melihat bagian dalam mata. Ini membantu mengamati kondisi retina, makula, dan saraf optik secara langsung.

Dilatasi Pupil untuk Pemeriksaan Mendalam

Untuk melihat retina lebih luas dan detail, dokter biasanya akan meneteskan obat pelebar pupil (midriatik). Proses ini memerlukan waktu sekitar 15–30 menit untuk bekerja. Setelah pupil melebar, retina dapat diperiksa dengan lebih baik menggunakan lensa khusus dan cahaya terang.

Pemeriksaan dengan Fundus Kamera

Teknologi fundus kamera memungkinkan dokter mengambil foto bagian dalam mata, termasuk retina dan pembuluh darahnya. Hasil foto ini digunakan sebagai dokumentasi dan acuan perbandingan di pemeriksaan berikutnya, serta membantu dalam mendiagnosis penyakit retina lebih akurat.

Optical Coherence Tomography (OCT)

OCT adalah salah satu teknologi paling mutakhir dalam pemeriksaan retina. Dengan prinsip seperti USG, tapi menggunakan cahaya, OCT memberikan gambar irisan retina secara detail dan non-invasif. Ini sangat membantu untuk mendeteksi perubahan lapisan retina yang tidak terlihat dengan oftalmoskop biasa.

Fluorescein Angiography untuk Pemeriksaan Pembuluh Darah

Jika dicurigai ada gangguan pada pembuluh darah retina, seperti kebocoran atau penyumbatan, dokter dapat melakukan angiografi fluorescein. Pasien akan disuntikkan zat pewarna khusus ke pembuluh darah, lalu retina difoto secara berurutan untuk melihat aliran darah di mata.

Peran Ultrasonografi Mata (USG Mata)

USG mata digunakan ketika bagian dalam mata sulit dilihat secara langsung, misalnya akibat katarak padat atau perdarahan vitreous. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi masalah seperti ablasio retina, tumor mata, atau benda asing dalam bola mata.

Pemeriksaan Lapang Pandang

Meskipun bukan pemeriksaan retina secara langsung, tes lapang pandang (visual field test) sering dilakukan untuk menilai fungsi retina dan saraf optik. Tes ini dapat membantu mendeteksi gangguan penglihatan tepi atau titik buta yang mungkin menjadi tanda awal penyakit retina.

Durasi dan Kenyamanan Pasien

Pemeriksaan retina bisa berlangsung 30 menit hingga 1 jam tergantung jenis prosedur. Beberapa pasien mungkin merasa silau atau sedikit tidak nyaman setelah dilatasi pupil, namun efek ini hanya sementara dan akan mereda dalam beberapa jam. Disarankan untuk tidak mengemudi setelah pemeriksaan dilatasi.

Hasil dan Tindak Lanjut

Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan menjelaskan hasilnya dan menentukan langkah selanjutnya. Jika ditemukan kelainan, Anda mungkin akan dianjurkan menjalani pengobatan, tindakan laser, suntikan mata, atau bahkan pembedahan retina tergantung kondisi.

Pentingnya Deteksi Dini

Banyak penyakit retina berkembang secara perlahan tanpa gejala awal yang mencolok. Pemeriksaan retina rutin dapat mendeteksi masalah sejak dini sebelum terjadi kerusakan permanen. Dengan penanganan cepat, risiko kehilangan penglihatan dapat ditekan secara signifikan.

Kesimpulan: Jangan Abaikan Kesehatan Retina Anda

Pemeriksaan retina adalah bagian penting dari perawatan kesehatan mata menyeluruh. Baik melalui oftalmoskopi, OCT, maupun angiografi, prosedur ini memungkinkan deteksi dan pemantauan penyakit serius secara efektif. Rutinlah memeriksakan mata Anda, terutama jika memiliki faktor risiko tertentu, untuk menjaga penglihatan tetap optimal seiring bertambahnya usia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *