Alergi merupakan respons sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap zat tertentu yang seharusnya tidak berbahaya. Pada anak, alergi bisa muncul dalam berbagai bentuk seperti ruam kulit, sesak napas, gatal-gatal, atau gangguan pencernaan. Dokter spesialis kesehatan anak memiliki peran penting dalam mengenali dan menangani kondisi ini.
Identifikasi Gejala Alergi
Dokter anak akan melakukan wawancara menyeluruh dengan orang tua untuk mengenali gejala alergi yang muncul. Gejala seperti batuk kronis, pilek berkepanjangan, mata berair, atau ruam merah yang kambuhan sering menjadi petunjuk awal adanya alergi tertentu pada anak.
Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Keluarga
Langkah awal yang dilakukan dokter adalah pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Selain itu, riwayat alergi dalam keluarga juga menjadi bahan pertimbangan karena alergi memiliki komponen genetik yang cukup kuat.
Tes Alergi yang Diperlukan
Jika dicurigai alergi, dokter dapat menyarankan tes kulit (skin prick test) atau tes darah (IgE test) untuk mengetahui alergen penyebab. Tes ini membantu mengidentifikasi zat spesifik seperti makanan, serbuk sari, tungau debu, atau bulu hewan yang memicu reaksi alergi pada anak.
Diagnosis yang Akurat
Berdasarkan hasil tes dan observasi klinis, dokter akan menentukan diagnosis jenis alergi anak. Beberapa jenis alergi yang umum pada anak antara lain alergi makanan (seperti susu sapi, telur, kacang), alergi pernapasan (asma), dan alergi kulit (eksim atau dermatitis atopik).
Perencanaan Penanganan Jangka Panjang
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan menyusun rencana penanganan jangka panjang. Ini termasuk penghindaran alergen, pemberian obat-obatan seperti antihistamin atau kortikosteroid ringan, dan edukasi kepada orang tua mengenai pencegahan.
Edukasi Orang Tua dan Anak
Salah satu tugas penting dokter adalah memberikan edukasi kepada orang tua dan anak mengenai cara menghadapi alergi. Orang tua perlu tahu apa yang harus dilakukan jika anak mengalami reaksi alergi, termasuk membawa obat darurat jika diperlukan.
Terapi Obat dan Pemantauan
Dokter akan meresepkan obat sesuai kebutuhan dan memantau efektivitasnya. Obat yang sering digunakan meliputi antihistamin untuk meredakan gejala ringan, inhaler untuk asma alergi, dan salep khusus untuk alergi kulit. Semua diberikan sesuai usia dan tingkat keparahan alergi.
Pemantauan Perkembangan Anak
Anak yang memiliki alergi perlu dipantau secara berkala. Dokter akan mengevaluasi apakah alergi membaik, menetap, atau memburuk seiring pertumbuhan. Beberapa anak bisa mengalami toleransi terhadap alergen tertentu seiring bertambahnya usia.
Nutrisi Khusus untuk Anak dengan Alergi
Jika alergi berkaitan dengan makanan, dokter akan bekerja sama dengan ahli gizi untuk menyusun pola makan pengganti yang tetap memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Misalnya, anak yang alergi susu sapi akan diarahkan ke alternatif seperti susu kedelai atau susu formula hipoalergenik.
Vaksinasi dan Alergi
Dokter anak juga akan mengevaluasi jadwal imunisasi anak, karena beberapa anak dengan riwayat alergi tertentu mungkin memerlukan perhatian khusus saat divaksin. Namun, vaksinasi tetap penting dan dapat dilakukan dengan pengawasan ketat.
Penanganan Reaksi Alergi Berat
Untuk anak yang berisiko mengalami anafilaksis (reaksi alergi berat), dokter akan memberikan panduan penggunaan auto-injector epinefrin (jika tersedia di wilayah tersebut) dan instruksi darurat kepada orang tua serta pihak sekolah.
Terapi Imun (Imunoterapi)
Pada beberapa kasus alergi yang menetap dan mengganggu kualitas hidup, dokter anak dapat merujuk anak ke spesialis imunologi untuk menjalani imunoterapi. Terapi ini bertujuan menurunkan sensitivitas tubuh terhadap alergen secara bertahap.
Kolaborasi dengan Spesialis Lain
Dalam kasus alergi yang kompleks, dokter anak akan berkoordinasi dengan spesialis lain seperti ahli alergi-imunologi atau dokter kulit untuk memberikan perawatan yang lebih menyeluruh dan tepat sasaran.
Kesimpulan
Penanganan alergi pada anak membutuhkan pendekatan menyeluruh dan hati-hati. Dokter spesialis kesehatan anak tidak hanya berperan dalam diagnosis dan pengobatan, tetapi juga sebagai pendidik dan pendamping orang tua dalam menjaga kesehatan anak. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, anak dengan alergi tetap bisa tumbuh sehat dan aktif seperti anak lainnya.