Kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di dunia dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi kanker kolorektal sejak dini adalah Fecal Occult Blood Test (FOBT), yaitu tes yang mendeteksi keberadaan darah tersembunyi dalam tinja. FOBT dilakukan menggunakan FOBT device, alat yang dirancang untuk mendeteksi jejak darah yang tidak terlihat secara kasat mata.
Apa Itu FOBT Device?
FOBT device adalah alat yang digunakan untuk menganalisis keberadaan darah tersembunyi dalam tinja, yang bisa menjadi indikasi adanya pendarahan di saluran pencernaan. Tes ini sering digunakan sebagai bagian dari skrining kanker kolorektal, terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko seperti usia di atas 50 tahun, riwayat keluarga dengan kanker kolorektal, atau pola makan rendah serat.
Cara Kerja FOBT Device
FOBT device bekerja dengan mendeteksi hemoglobin manusia dalam tinja menggunakan reaksi kimia atau teknik imunologi. Ada dua jenis utama FOBT:
- Guaiac-based FOBT (gFOBT) – Menggunakan bahan kimia berbasis guaiac untuk mendeteksi perubahan warna yang menandakan adanya darah.
- Immunochemical FOBT (iFOBT/FIT) – Menggunakan antibodi khusus untuk mendeteksi hemoglobin manusia dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan gFOBT.
Prosedur Pemeriksaan FOBT
Pemeriksaan menggunakan FOBT device cukup sederhana dan dapat dilakukan di rumah. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Pengambilan sampel tinja dengan alat yang disediakan dalam kit FOBT.
- Aplikasi sampel ke dalam kartu atau wadah khusus yang akan dianalisis.
- Pengiriman sampel ke laboratorium untuk diperiksa atau penggunaan alat cepat (rapid test) untuk mendapatkan hasil dalam waktu singkat.
- Interpretasi hasil oleh tenaga medis untuk menentukan langkah selanjutnya.
Indikasi dan Manfaat FOBT
FOBT digunakan untuk mendeteksi adanya pendarahan mikroskopis dalam sistem pencernaan, yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti:
- Polip usus, yang dapat berkembang menjadi kanker kolorektal.
- Kanker kolorektal, yang sering kali berdarah tanpa gejala awal.
- Penyakit pencernaan lainnya, seperti tukak lambung atau radang usus.
Keunggulan FOBT dalam Deteksi Dini Kanker Kolorektal
Skrining dengan FOBT memiliki banyak keunggulan, antara lain:
- Non-invasif, tidak memerlukan prosedur medis yang rumit.
- Mudah digunakan, dapat dilakukan di rumah tanpa perlu kunjungan ke rumah sakit.
- Cepat dan efisien, hasil dapat diperoleh dalam waktu singkat.
- Biaya lebih rendah, dibandingkan metode deteksi lainnya seperti kolonoskopi.
Perbedaan FOBT dengan Metode Diagnostik Lain
Dibandingkan dengan metode diagnostik lain seperti kolonoskopi atau sigmoidoskopi, FOBT lebih sederhana dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan. Namun, FOBT hanya mendeteksi keberadaan darah dalam tinja dan tidak bisa memastikan penyebabnya. Jika hasil FOBT positif, pasien biasanya perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut, seperti kolonoskopi untuk menilai kondisi usus lebih detail.
Siapa yang Perlu Melakukan FOBT?
FOBT direkomendasikan bagi individu yang memiliki risiko kanker kolorektal, seperti:
- Usia di atas 50 tahun.
- Riwayat keluarga dengan kanker kolorektal atau polip usus.
- Pola makan rendah serat dan tinggi lemak.
- Kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol berlebihan.
- Riwayat penyakit inflamasi usus seperti Crohn’s disease atau colitis ulcerativa.
Kapan Harus Melakukan FOBT?
Organisasi kesehatan merekomendasikan skrining rutin dengan FOBT setiap tahun atau dua tahun sekali, terutama bagi individu dengan risiko sedang hingga tinggi. Jika hasil tes menunjukkan adanya darah tersembunyi, dokter akan menyarankan tes lanjutan untuk menentukan penyebabnya.
Batasan dan Keterbatasan FOBT
Meskipun FOBT memiliki banyak manfaat, ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan:
- Kemungkinan hasil negatif palsu, terutama jika pendarahan terjadi secara sporadis.
- Kemungkinan hasil positif palsu, yang bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu seperti daging merah atau obat-obatan tertentu.
- Tidak mendeteksi semua jenis kanker, terutama jika tumor tidak berdarah.
Cara Meningkatkan Akurasi Hasil FOBT
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, beberapa langkah yang bisa dilakukan sebelum tes adalah:
- Menghindari konsumsi daging merah, suplemen zat besi, dan obat antiinflamasi sebelum tes (untuk gFOBT).
- Melakukan tes pada beberapa sampel tinja dalam beberapa hari berbeda untuk meningkatkan deteksi.
- Mengikuti instruksi dengan benar untuk memastikan sampel tidak terkontaminasi.
Inovasi Terbaru dalam FOBT Device
Seiring dengan perkembangan teknologi, kini tersedia FOBT berbasis imunokimia (FIT/iFOBT) yang lebih sensitif dalam mendeteksi darah dalam tinja tanpa dipengaruhi oleh makanan atau obat-obatan tertentu. Beberapa FOBT modern juga sudah menggunakan teknologi digital untuk memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat.
Masa Depan Skrining Kanker Kolorektal dengan FOBT
Penggunaan FOBT sebagai alat skrining kanker kolorektal terus berkembang, dengan integrasi teknologi AI (Artificial Intelligence) yang membantu interpretasi hasil lebih akurat. Selain itu, kombinasi FOBT dengan metode skrining lainnya dapat meningkatkan efektivitas deteksi dini dan menurunkan angka kematian akibat kanker kolorektal.
Kesimpulan
FOBT device adalah alat yang sederhana, cepat, dan efektif dalam mendeteksi darah tersembunyi dalam tinja, yang bisa menjadi tanda awal kanker kolorektal atau penyakit pencernaan lainnya. Tes ini sangat direkomendasikan untuk skrining rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Dengan deteksi dini melalui FOBT, peluang keberhasilan pengobatan kanker kolorektal bisa meningkat secara signifikan, sehingga lebih banyak nyawa dapat diselamatkan.