Dalam dunia medis, tidak semua prosedur dilakukan dengan tingkat risiko yang sama. Beberapa prosedur memiliki potensi komplikasi yang lebih besar karena kompleksitasnya, kondisi kesehatan pasien, atau sifat invasifnya. Berikut adalah 100 prosedur medis dengan tingkat risiko besar yang perlu diketahui:
Prosedur Bedah Otak
- Kraniotomi: Membuka tengkorak untuk mengakses otak. Risiko meliputi perdarahan dan kerusakan jaringan otak.
- Evakuasi Hematoma Subdural: Menghilangkan darah yang terperangkap di otak akibat cedera kepala.
- Bedah Aneurisma Otak: Memperbaiki aneurisma otak yang berpotensi pecah.
- Bedah Tumor Otak: Mengangkat tumor otak, yang dapat memengaruhi fungsi neurologis.
- Deep Brain Stimulation (DBS): Menanamkan elektroda untuk mengobati gangguan neurologis, seperti Parkinson.
Prosedur Kardiovaskular
- Transplantasi Jantung: Mengganti jantung yang rusak dengan donor.
- Operasi Bypass Jantung: Mengalihkan aliran darah di sekitar arteri yang tersumbat.
- Pemasangan Katup Jantung: Mengganti atau memperbaiki katup yang rusak.
- Angioplasti dengan Stent: Membuka arteri yang menyempit, dengan risiko penyumbatan ulang.
- Pemasangan Defibrillator Internal: Mengatur ritme jantung yang tidak normal.
Prosedur Transplantasi Organ
Transplantasi Hati: Mengganti hati yang gagal dengan hati dari donor.
- Transplantasi Ginjal: Risiko meliputi penolakan organ dan infeksi.
- Transplantasi Paru-paru: Memerlukan perawatan intensif pasca-operasi untuk mencegah komplikasi.
- Transplantasi Pankreas: Dilakukan pada pasien diabetes dengan risiko komplikasi tinggi.
- Transplantasi Usus Halus: Salah satu transplantasi organ paling kompleks.
- Transplantasi Usus Halus: Salah satu transplantasi organ paling kompleks.
Prosedur Ortopedi
- Bedah Penggantian Tulang Belakang: Mengatasi kelainan tulang belakang seperti skoliosis.
- Fusi Tulang Belakang: Menghubungkan dua atau lebih tulang belakang untuk stabilisasi.
- Penggantian Sendi Pinggul Total: Risiko infeksi dan dislokasi.
- Penggantian Lutut Total: Komplikasi termasuk kegagalan implan.
- Bedah Tulang Panjang: Memperbaiki tulang yang patah atau mengalami deformasi.
Prosedur Bedah Thoraks (Dada)
- Lobektomi Paru-paru: Mengangkat bagian paru-paru yang bermasalah.
- Pneumonektomi: Mengangkat seluruh paru-paru yang rusak.
- Perikardiektomi: Mengangkat selaput di sekitar jantung.
- Esophagectomy: Mengangkat sebagian atau seluruh kerongkongan.
- Bedah Bypass Paru-paru: Digunakan pada penyakit paru-paru berat.
Prosedur Gastrointestinal
- Reseksi Usus: Mengangkat bagian usus yang rusak.
- Gastrostomi: Membuat lubang di perut untuk pemberian makan langsung.
- Bedah Bariatrik: Mengurangi ukuran lambung untuk mengatasi obesitas.
- Whipple Procedure: Operasi besar untuk kanker pankreas.
- Transplantasi Usus Besar: Sangat jarang dilakukan karena tingginya risiko infeksi.
Prosedur Ginekologi dan Obstetri
- Histerektomi Radikal: Mengangkat rahim, sering kali untuk kanker serviks.
- Bedah Rekonstruksi Panggul: Untuk mengatasi prolaps organ panggul.
- Operasi Caesar Darurat: Risiko bagi ibu dan bayi, terutama dalam kondisi mendesak.
- Bedah Endometriosis: Mengangkat jaringan endometrium dengan risiko kerusakan organ.
- Salpingektomi: Mengangkat tuba falopi, biasanya untuk kehamilan ektopik.
Prosedur Urologi
- Bedah Prostat: Mengangkat prostat yang terkena kanker atau pembesaran.
- Bedah Batu Ginjal: Mengatasi batu ginjal yang besar dan sulit diangkat.
- Cystectomy: Mengangkat kandung kemih akibat kanker.
- Nephrectomy: Mengangkat ginjal yang rusak atau terkena kanker.
- Ureteroplasty: Rekonstruksi ureter untuk mengatasi penyempitan atau obstruksi.
Prosedur Onkologi
- Bedah Kanker Kepala dan Leher: Kompleks dan sering kali memengaruhi fungsi vital.
- Bedah Kanker Pankreas: Risiko tinggi karena lokasi pankreas yang sulit dijangkau.
- Bedah Kanker Hati: Mengangkat tumor di hati, dengan risiko gagal hati.
- Bedah Kanker Kolon: Mengangkat sebagian atau seluruh usus besar.
- Bedah Melanoma: Risiko tergantung pada tingkat penyebaran kanker.
Prosedur Pediatrik
- Operasi Jantung Bawaan: Dilakukan pada bayi dengan kelainan jantung.
- Operasi Hernia Diafragma Kongenital: Memperbaiki kelainan diafragma pada bayi.
- Kasus Hidrosefalus: Penempatan shunt untuk mengalirkan cairan otak.
- Operasi Penyakit Hirschsprung: Mengangkat bagian usus yang tidak berfungsi.
- Bedah Spina Bifida: Memperbaiki cacat lahir pada tulang belakang bayi.
Prosedur Bedah Plastik dan Rekonstruksi
- Bedah Rekonstruksi Wajah: Untuk korban cedera berat.
- Bedah Rekonstruksi Payudara: Dilakukan setelah mastektomi.
- Pemasangan Implan Wajah: Risiko komplikasi estetika dan fungsional.
- Skin Grafting: Transplantasi kulit untuk luka bakar berat.
- Bedah Rahang: Mengoreksi kelainan tulang rahang.
Prosedur Berisiko Tinggi Lainnya
- ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation): Mesin untuk menggantikan fungsi jantung dan paru-paru.
- Hemodialisis Jangka Panjang: Untuk pasien gagal ginjal dengan risiko infeksi.
- Amputasi Anggota Tubuh: Berisiko infeksi dan gangguan pasca operasi.
- Trakeostomi: Membuat lubang di leher untuk membantu pernapasan.
- Bedah Pengangkatan Tumor Tulang: Risiko tinggi pada tulang yang dekat dengan saraf.
Prosedur Bedah Otak (Lanjutan)
- Bedah Epilepsi: Mengangkat atau memodifikasi area otak yang menyebabkan kejang.
- Bedah Malformasi Arteri-Vena (AVM): Mengatasi pembuluh darah yang abnormal di otak.
- Pengangkatan Glioblastoma: Tumor otak ganas dengan risiko tinggi komplikasi neurologis.
- Bedah Hidrosefalus: Pemasangan shunt untuk mengalirkan cairan otak ke bagian tubuh lain.
- Bedah Cedera Kepala Berat: Mengurangi tekanan akibat perdarahan atau pembengkakan otak.
Prosedur Kardiovaskular (Lanjutan)
- Bedah Kateterisasi Jantung: Memasukkan kateter ke pembuluh darah jantung untuk diagnosis atau pengobatan.
- Reseksi Tumor Jantung: Mengangkat tumor pada jantung, yang dapat mengganggu aliran darah.
- Operasi Aorta: Memperbaiki atau mengganti bagian aorta yang melemah atau pecah.
- Ventricular Assist Device (VAD): Alat mekanis untuk membantu fungsi jantung yang lemah.
- Operasi Ablasi Jantung: Mengatasi aritmia jantung dengan memodifikasi jaringan yang bermasalah.
Prosedur Transplantasi Organ (Lanjutan)
- Transplantasi Kornea: Mengganti kornea yang rusak untuk memulihkan penglihatan.
- Transplantasi Tulang: Digunakan untuk memperbaiki tulang yang rusak akibat trauma atau kanker.
- Transplantasi Kulit: Dilakukan pada korban luka bakar berat.
- Transplantasi Sel Punca: Untuk mengobati leukemia atau gangguan darah lainnya.
- Transplantasi Tangan atau Wajah: Prosedur yang sangat kompleks dengan risiko penolakan tinggi.
Prosedur Ortopedi (Lanjutan)
- Osteotomi: Memotong dan merestrukturisasi tulang untuk mengatasi deformitas.
- Bedah Tulang Belakang untuk Cedera Saraf Tulang Belakang: Memperbaiki atau mengganti tulang belakang yang rusak.
- Diskektomi: Mengangkat bagian cakram tulang belakang yang menekan saraf.
- Penggantian Total Bahu: Untuk mengatasi kerusakan sendi bahu yang parah.
- Bedah Penggantian Pergelangan Kaki: Dilakukan pada pasien dengan osteoartritis berat.
Prosedur Bedah Thoraks (Lanjutan)
- Bedah Mediastinum: Mengatasi tumor atau kelainan pada area di antara paru-paru.
- Bronkoskopi Intervensi: Prosedur invasif untuk mengatasi sumbatan saluran udara.
- Thorakotomi: Membuka rongga dada untuk memperbaiki atau memeriksa organ di dalamnya.
- Bedah Pleuritis: Mengangkat lapisan pleura yang meradang atau terinfeksi.
- Perikardiocentesis: Mengeluarkan cairan berlebih di sekitar jantung.
Prosedur Gastrointestinal (Lanjutan)
- Bedah Hernia Hiatal: Memperbaiki hernia di bagian atas perut dekat diafragma.
- Pengangkatan Kandung Empedu (Kolesistektomi): Untuk mengatasi batu empedu atau infeksi.
- Reseksi Pankreas Parsial: Mengangkat sebagian pankreas yang terkena penyakit.
- Gastrojejunostomi: Membuat sambungan antara lambung dan usus halus.
- Kolostomi: Membuat lubang di dinding perut untuk pembuangan limbah.
Prosedur Ginekologi dan Obstetri (Lanjutan)
- Mastektomi Radikal: Mengangkat payudara secara menyeluruh untuk kanker yang agresif.
- Bedah Rekonstruksi Vagina: Dilakukan pada pasien dengan kelainan bawaan atau pasca trauma.
- Operasi Kista Ovarium Besar: Mengangkat kista yang berisiko pecah atau menyebabkan komplikasi.
- Operasi Fibroid Uterus: Mengangkat tumor jinak di rahim dengan risiko perdarahan.
- Embryo Transfer dalam IVF: Risiko rendah secara teknis, tetapi ada kemungkinan kegagalan implantasi.
Prosedur Urologi (Lanjutan)
- Bedah Kanker Testis: Mengangkat testis yang terkena kanker, dengan risiko komplikasi hormonal.
- Operasi Pembesaran Prostat: Mengatasi hiperplasia prostat jinak yang memengaruhi saluran kemih.
- Urethroplasty: Rekonstruksi saluran uretra untuk mengatasi striktur.
- Sistoskopi Operatif: Mengatasi batu atau tumor di kandung kemih.
- Bedah Vesikostomi: Membuat lubang sementara untuk pembuangan urin langsung dari kandung kemih.
Artikel ini memberikan wawasan tentang berbagai prosedur medis berisiko tinggi yang memerlukan keahlian khusus, teknologi canggih, dan perawatan intensif.