Sariawan adalah luka kecil berwarna putih atau kekuningan yang muncul di dalam mulut, seperti di bagian dalam pipi, gusi, lidah, atau bibir. Meski ukurannya kecil, sariawan bisa menimbulkan nyeri yang mengganggu, terutama saat makan, minum, atau berbicara.
Gejala Umum Sariawan
Gejala utama sariawan adalah luka yang terasa perih, terutama saat terkena makanan pedas, asam, atau panas. Beberapa orang juga merasakan sensasi terbakar sebelum sariawan muncul, dan luka bisa membengkak di sekitarnya.
Perbedaan dengan Luka di Mulut Lainnya
Sariawan berbeda dengan luka akibat gigitan atau herpes oral. Sariawan tidak menular dan tidak disebabkan oleh virus herpes, sedangkan luka herpes biasanya disertai dengan lepuhan berisi cairan dan dapat menyebar melalui kontak langsung.
Penyebab Kekurangan Nutrisi
Salah satu penyebab sariawan yang paling umum adalah kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin B12, zat besi, dan asam folat. Kekurangan ini dapat melemahkan jaringan mulut dan memicu luka kecil.
Luka Akibat Trauma Fisik
Gigitan tak sengaja saat makan, tergigit saat berbicara, atau gesekan dengan kawat gigi dan gigi palsu juga dapat menyebabkan sariawan. Meski sepele, luka tersebut bisa menjadi perih jika tidak cepat sembuh.
Stres dan Kelelahan
Stres fisik dan emosional dapat menurunkan daya tahan tubuh dan memicu sariawan. Banyak orang mengalami sariawan berulang saat sedang kelelahan berat atau menghadapi tekanan mental tinggi.
Perubahan Hormon
Wanita lebih rentan mengalami sariawan saat menjelang menstruasi atau selama kehamilan. Perubahan hormonal yang terjadi dapat memengaruhi jaringan di dalam mulut dan memicu luka ringan.
Alergi dan Sensitivitas Makanan
Beberapa makanan dapat memicu sariawan pada individu yang sensitif, seperti cokelat, kacang-kacangan, makanan asam, atau pedas. Bahkan bahan dalam pasta gigi tertentu seperti sodium lauryl sulfate juga bisa menyebabkan iritasi.
Kondisi Medis yang Lebih Serius
Sariawan yang berulang dan tidak kunjung sembuh bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan lain seperti penyakit celiac, Crohn’s disease, atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Jika sariawan menetap lebih dari dua minggu, sebaiknya periksa ke dokter.
Pengobatan Alami di Rumah
Untuk kasus ringan, sariawan bisa diobati dengan bahan alami seperti air garam, madu, minyak kelapa, atau larutan baking soda. Berkumur dengan air garam hangat membantu membunuh kuman dan mempercepat penyembuhan luka.
Obat Topikal untuk Sariawan
Di apotek tersedia gel atau salep khusus sariawan yang mengandung bahan antiseptik dan pereda nyeri. Obat ini bisa dioleskan langsung ke luka untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi sekunder.
Pereda Nyeri Bila Diperlukan
Jika rasa sakit cukup mengganggu, obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen dapat digunakan. Namun, penggunaan obat sebaiknya sesuai dosis dan tidak untuk jangka panjang tanpa konsultasi medis.
Hindari Pemicu dan Jaga Pola Makan
Menghindari makanan yang dapat memperparah sariawan seperti gorengan, makanan pedas, atau asam sangat penting. Konsumsi makanan bergizi, banyak sayur, buah, dan minum air putih cukup juga membantu mempercepat pemulihan.
Kebersihan Mulut Sangat Penting
Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara rutin, menggunakan benang gigi, dan berkumur bisa mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan sariawan. Gunakan pasta gigi yang tidak mengandung bahan iritatif.
Kapan Harus ke Dokter?
Sariawan biasanya sembuh dalam waktu 7–14 hari. Namun, jika lukanya besar, terasa sangat nyeri, sering kambuh, atau tidak sembuh lebih dari dua minggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau dokter gigi untuk evaluasi lebih lanjut.