Salah satu kesalahan paling umum adalah pengambilan volume darah yang tidak sesuai. Jika volume terlalu sedikit atau terlalu banyak, maka hasil uji laboratorium dapat menjadi tidak valid atau menyimpang dari standar.
Pencampuran yang Tidak Merata
Dalam capillary tube yang mengandung heparin, darah harus tercampur merata dengan antikoagulan. Gagal mencampur dengan baik dapat menyebabkan pembekuan darah dalam tabung dan membuat pemeriksaan tidak dapat dilanjutkan.
Penggunaan Capillary Tube Non-Steril
Memakai tabung yang sudah terkontaminasi atau bekas pakai sangat berisiko. Hal ini bisa menyebabkan infeksi silang atau hasil yang tidak akurat. Pencegahannya adalah hanya menggunakan tabung sekali pakai dan menjaga kebersihan tangan serta alat bantu.
Kerusakan pada Tabung
Capillary tube yang retak atau pecah seringkali tidak terdeteksi hingga saat digunakan. Hal ini bisa menyebabkan kebocoran sampel atau bahkan cedera pada pengguna. Oleh karena itu, selalu periksa fisik tabung sebelum pemakaian.
Kontaminasi dari Permukaan Luar
Jika tabung diletakkan sembarangan atau bersentuhan dengan permukaan yang tidak steril, maka permukaan luar tabung bisa menjadi sumber kontaminasi. Solusinya adalah menggunakan tray steril dan tidak menyentuh tabung dengan tangan kosong.
Salah Pilih Tabung Heparin atau Non-Heparin
Penggunaan jenis tabung yang salah (heparin vs. non-heparin) dapat mempengaruhi hasil, terutama pada uji hematokrit. Pastikan tabung yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diinginkan.
Kesalahan Saat Penyegelan
Setelah pengambilan sampel, ujung capillary tube harus disegel dengan benar menggunakan clay atau bahan khusus. Penyegelan yang tidak rapat dapat menyebabkan kebocoran darah selama proses sentrifugasi.
Gagal Menghindari Gelembung Udara
Gelembung udara dalam tabung bisa mengganggu pembacaan volume dan memengaruhi pengukuran hasil. Saat pengisian, usahakan tidak terbentuk gelembung dengan memastikan aliran darah berjalan lancar.
Penggunaan di Luar Batas Waktu Pemrosesan
Jika sampel dalam tabung terlalu lama dibiarkan tanpa diproses, struktur darah dapat berubah. Hal ini menyebabkan distorsi data. Sebaiknya, tabung segera diproses setelah pengambilan darah.
Tidak Menggunakan Sarung Tangan
Penggunaan tanpa sarung tangan bukan hanya tidak higienis, tapi juga meningkatkan risiko paparan darah dan infeksi. Penggunaan APD lengkap adalah tindakan pencegahan yang wajib dilakukan.
Salah Posisi Saat Sentrifugasi
Jika capillary tube tidak seimbang dalam rotor sentrifus, maka bisa pecah atau hasilnya tidak merata. Pastikan penempatan seimbang dan sesuai petunjuk alat sentrifugasi yang digunakan.
Tidak Mengikuti Prosedur SOP
Setiap laboratorium memiliki SOP yang mengatur cara penggunaan capillary tube. Tidak mengikuti SOP meningkatkan kemungkinan kesalahan dan hasil yang tidak dapat diandalkan.
Penyimpanan Tidak Sesuai
Capillary tube harus disimpan dalam wadah steril, kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Penyimpanan yang salah menyebabkan kerusakan lapisan heparin dan kontaminasi.
Kurangnya Pelatihan Teknisi
Teknisi laboratorium yang tidak memahami teknik penggunaan capillary tube dengan benar lebih rentan melakukan kesalahan. Pelatihan rutin dan pembaruan kompetensi teknis sangat penting.
Tidak Melakukan Pemeriksaan Ulang
Setelah penggunaan, teknisi sering lupa mengevaluasi apakah ada potensi kesalahan dalam proses. Pemeriksaan ulang dan pencatatan setiap langkah membantu mendeteksi kesalahan sejak dini dan memperbaikinya segera.