Platelet aggregometer merupakan alat sensitif yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi trombosit dalam pembekuan darah.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Platelet Aggregometer dan Pencegahannya

Platelet

Platelet aggregometer merupakan alat sensitif yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi trombosit dalam pembekuan darah. Namun, seperti banyak alat diagnostik lainnya, hasil pemeriksaan sangat dipengaruhi oleh ketepatan prosedur. Kesalahan kecil dapat menyebabkan interpretasi yang salah dan berdampak pada diagnosis serta pengobatan pasien.

Kesalahan pada Pengambilan Sampel

Kesalahan umum pertama terjadi saat pengambilan darah. Penggunaan jarum terlalu kecil atau teknik yang terlalu agresif dapat menyebabkan aktivasi trombosit sebelum pemeriksaan dimulai. Ini menyebabkan hasil yang tidak merepresentasikan kondisi sebenarnya.

Pencegahan: Teknik Venipunktur yang Benar

Untuk menghindari aktivasi trombosit prematur, darah harus diambil menggunakan jarum berukuran sesuai (biasanya 21G) dan tanpa tekanan berlebihan. Gunakan tabung yang sudah mengandung antikoagulan yang sesuai, seperti sodium sitrat, dan hindari pengocokan kuat.

Kesalahan pada Proses Pemisahan PRP

Setelah pengambilan darah, kesalahan berikutnya sering terjadi pada tahap pemisahan platelet-rich plasma (PRP). Kecepatan dan durasi sentrifugasi yang tidak tepat bisa menghasilkan PRP yang terlalu miskin atau terlalu kaya trombosit, sehingga memengaruhi hasil.

Pencegahan: Ikuti Prosedur Sentrifugasi yang Konsisten

Gunakan kecepatan sentrifugasi rendah (biasanya 800–1000 rpm selama 10 menit) untuk menghasilkan PRP yang stabil. Pastikan suhu ruang dan waktu antara pengambilan darah dan analisis juga dijaga konsisten.

Kesalahan pada Penambahan Agonis

Kesalahan dalam pencampuran atau volume agonis yang tidak tepat dapat menyebabkan respon agregasi yang tidak valid. Beberapa teknisi bisa keliru dalam takaran atau waktu pemberian reagen.

Pencegahan: Gunakan Agonis Standar dan Alat Otomatis

Gunakan reagen dari produsen tepercaya yang telah divalidasi dan selalu ukur dengan mikropipet akurat. Jika memungkinkan, gunakan sistem agregometer otomatis yang mengatur volume dan waktu secara presisi.

Kontaminasi Sampel dengan Eritrosit atau Leukosit

PRP yang tercemar dengan sel darah merah atau putih bisa mengganggu pembacaan transmitansi cahaya pada light transmission aggregometry (LTA). Ini dapat menyebabkan fluktuasi pada kurva hasil.

Pencegahan: Pemeriksaan Mikroskopis Awal PRP

Lakukan pengecekan mikroskopis pada PRP sebelum digunakan. Bila perlu, ulangi sentrifugasi ringan untuk memastikan plasma tidak tercemar eritrosit atau leukosit dalam jumlah besar.

Kesalahan dalam Kalibrasi Alat

Platelet aggregometer memerlukan kalibrasi rutin agar hasil tetap akurat. Kegagalan melakukan kalibrasi menyebabkan hasil tidak bisa dipercaya dan sulit untuk dibandingkan antar sesi pemeriksaan.

Pencegahan: Jadwal Kalibrasi dan Quality Control

Pastikan alat dikalibrasi sesuai petunjuk pabrik. Lakukan quality control harian menggunakan kontrol normal dan patologis untuk memastikan sistem bekerja secara optimal.

Kesalahan pada Interpretasi Kurva

Kurva agregasi yang dihasilkan perlu interpretasi klinis yang cermat. Kurva yang lambat atau tidak naik bisa dikira sebagai gangguan, padahal bisa disebabkan oleh kesalahan teknis atau reagen yang sudah rusak.

Pencegahan: Pelatihan dan Verifikasi Hasil

Interpretasi sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli terlatih. Jika ditemukan hasil abnormal, ulangi pemeriksaan dengan kontrol dan pasien baru untuk verifikasi hasil.

Tidak Mengontrol Pengaruh Obat

Banyak pasien mengonsumsi obat antiplatelet seperti aspirin, NSAID, atau antibiotik tertentu. Jika konsumsi ini tidak diketahui, hasil agregasi bisa salah diartikan sebagai gangguan fungsi trombosit.

Pencegahan: Edukasi Pasien dan Anamnesis Detail

Selalu tanyakan riwayat konsumsi obat setidaknya 7 hari sebelum pemeriksaan. Jika perlu, tunda pemeriksaan sampai efek obat hilang untuk mendapatkan hasil murni dari fungsi trombosit pasien.

Kesalahan Penyimpanan Reagen

Reagen yang disimpan dalam suhu tidak sesuai atau melewati masa kedaluwarsa dapat mengubah sensitivitas agregasi. Ini berdampak langsung pada validitas hasil.

Pencegahan: Penyimpanan Sesuai SOP

Ikuti petunjuk penyimpanan dari pabrik, termasuk suhu, pencahayaan, dan masa simpan. Gunakan sistem inventori yang mencatat tanggal pembukaan dan masa berlaku reagen.

Kesimpulan: Ketelitian Menentukan Akurasi

Kesalahan dalam penggunaan platelet aggregometer dapat menyebabkan hasil yang menyesatkan. Pencegahan bisa dilakukan melalui pelatihan teknis, kontrol kualitas, dan prosedur standar operasional (SOP) yang ketat. Hasil akurat hanya bisa diperoleh dari proses yang tepat dan konsisten di seluruh tahapan pemeriksaan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *