Mood swing adalah kondisi ketika suasana hati seseorang berubah-ubah secara drastis dalam waktu singkat. Dalam satu hari, seseorang bisa merasakan gembira, lalu tiba-tiba menjadi sedih, marah, atau cemas tanpa penyebab yang jelas.
Kurang Tidur dan Kualitas Istirahat yang Buruk
Salah satu penyebab mood swing yang sering diabaikan adalah kurang tidur. Ketika tubuh dan otak tidak mendapat istirahat yang cukup, kemampuan untuk mengatur emosi pun menurun secara drastis.
Pola Makan Tidak Teratur dan Buruk
Gula darah yang tidak stabil akibat pola makan yang tidak seimbang bisa menyebabkan suasana hati naik turun. Konsumsi makanan tinggi gula, garam, atau lemak jenuh bisa memicu perasaan lemas, cepat marah, dan gelisah.
Dehidrasi Ringan
Kekurangan asupan cairan juga dapat memengaruhi fungsi otak dan emosi. Dehidrasi ringan menyebabkan tubuh mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan rentan mengalami perubahan suasana hati tanpa disadari.
Gangguan Hormon
Perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi, kehamilan, menopause, atau pubertas bisa menjadi pemicu mood swing. Ketidakseimbangan hormon tiroid juga bisa menyebabkan gejala serupa.
Stres yang Tidak Disadari
Tidak semua orang menyadari bahwa dirinya sedang mengalami stres. Ketegangan yang menumpuk dari pekerjaan, hubungan, atau keuangan bisa muncul dalam bentuk perubahan emosi yang fluktuatif.
Konsumsi Kafein dan Alkohol
Minuman berkafein seperti kopi atau minuman berenergi, serta konsumsi alkohol, dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan mood swing. Efeknya bisa muncul dalam bentuk kecemasan, mudah tersinggung, atau kelelahan setelah efeknya hilang.
Efek Obat Tertentu
Beberapa jenis obat, termasuk kontrasepsi hormonal, antidepresan, dan obat tekanan darah, bisa memiliki efek samping berupa perubahan suasana hati. Perubahan ini sering tidak dikaitkan langsung dengan obat yang dikonsumsi.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Tubuh yang jarang bergerak juga berisiko mengalami ketidakstabilan emosi. Aktivitas fisik membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang bisa meningkatkan suasana hati dan menurunkan stres.
Isolasi Sosial atau Kesepian
Tidak memiliki cukup interaksi sosial dapat menyebabkan perasaan kesepian dan mood swing. Hubungan sosial yang sehat terbukti penting dalam menjaga kestabilan emosi dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Paparan Media Sosial yang Berlebihan
Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dapat memicu kecemasan, rasa tidak aman, atau perbandingan sosial yang berdampak pada kestabilan emosi seseorang, meskipun tidak disadari secara langsung.
Gangguan Mental yang Tersembunyi
Beberapa gangguan seperti gangguan kecemasan, depresi ringan, atau gangguan kepribadian bisa hadir dengan gejala mood swing ringan yang tidak terlalu kentara tapi berulang dalam jangka waktu panjang.
Paparan Lingkungan yang Tidak Sehat
Lingkungan kerja yang penuh tekanan, rumah tangga yang konflik, atau suasana yang bising dan tidak nyaman bisa menjadi pemicu ketidakstabilan emosi yang muncul dalam bentuk mood swing.
Kekurangan Paparan Sinar Matahari
Kurangnya cahaya matahari, terutama di pagi hari, mengganggu produksi hormon serotonin dan melatonin, yang sangat berpengaruh pada suasana hati dan siklus tidur. Hal ini sering terjadi pada pekerja indoor atau saat musim hujan.
Kurang Menyadari Batas Diri
Terlalu memaksakan diri untuk selalu produktif tanpa mengenali batas fisik dan emosional bisa menyebabkan burnout. Gejala awalnya sering muncul dalam bentuk mood swing yang tidak disadari sebagai bentuk kelelahan mental.
