Sariawan merupakan luka kecil di dalam mulut yang terasa perih dan menyulitkan aktivitas seperti makan, berbicara, hingga menyikat gigi. Meski bukan penyakit serius, sariawan yang tak kunjung sembuh bisa sangat mengganggu kenyamanan sehari-hari.
Mengenal Dua Pendekatan Pengobatan
Ada dua pendekatan utama untuk mengobati sariawan: alami dan medis. Obat alami banyak dipilih karena sifatnya yang lembut dan minim efek samping. Sementara itu, obat medis biasanya lebih cepat meredakan nyeri dan peradangan, terutama untuk kasus yang parah.
Madu: Agen Alami yang Menenangkan
Madu dikenal memiliki sifat antimikroba dan antiinflamasi. Mengoleskan madu langsung ke area sariawan beberapa kali sehari dapat membantu mempercepat penyembuhan serta mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Air Garam untuk Kumur
Berkumur dengan air garam hangat bisa membersihkan area luka, membunuh bakteri, dan mengurangi iritasi. Campurkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat dan kumur selama 30 detik, 2–3 kali sehari.
Minyak Kelapa sebagai Pelindung Luka
Minyak kelapa mengandung asam laurat yang bersifat antimikroba dan dapat membantu melindungi luka dari infeksi. Oleskan secara tipis pada sariawan untuk menjaga kelembapan dan mempercepat proses penyembuhan.
Baking Soda untuk Menyeimbangkan pH
Larutan baking soda juga bisa digunakan sebagai obat kumur alami. Baking soda membantu menyeimbangkan pH mulut dan mengurangi inflamasi. Larutkan satu sendok teh baking soda dalam air hangat dan gunakan untuk berkumur.
Es Batu untuk Meredakan Nyeri
Mengisap es batu kecil bisa membantu mengurangi rasa sakit akibat sariawan. Suhu dingin dari es akan membuat pembuluh darah menyempit dan mengurangi rasa perih secara instan, meskipun efeknya hanya sementara.
Teh Chamomile untuk Peradangan
Teh chamomile memiliki efek antiinflamasi dan antiseptik ringan. Kantung teh chamomile yang sudah direndam air hangat dapat ditempelkan ke area sariawan selama beberapa menit untuk mempercepat penyembuhan.
Salep atau Gel Sariawan dari Apotek
Obat topikal berbentuk gel atau salep seperti yang mengandung benzocaine atau triamcinolone bisa digunakan untuk menutupi luka dan mengurangi rasa nyeri. Oleskan secara langsung ke luka 2–3 kali sehari sesuai petunjuk.
Obat Kumur Antiseptik
Beberapa obat kumur mengandung chlorhexidine atau hydrogen peroxide yang dapat mencegah infeksi sekunder. Gunakan sesuai anjuran, karena penggunaan berlebihan bisa menyebabkan iritasi mulut.
Tablet Isap Antiradang
Tablet hisap yang mengandung antiinflamasi ringan atau antiseptik bisa membantu mempercepat penyembuhan sekaligus meredakan nyeri. Namun, penggunaannya harus sesuai usia dan kondisi penderita.
Paracetamol atau Ibuprofen untuk Nyeri Berat
Jika sariawan menyebabkan rasa sakit yang cukup berat, terutama saat makan, paracetamol atau ibuprofen bisa digunakan sebagai pereda nyeri. Selalu ikuti dosis yang dianjurkan dan hindari penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan medis.
Antibiotik Bila Ada Infeksi Sekunder
Jika sariawan disertai dengan tanda-tanda infeksi seperti nanah, pembengkakan besar, atau demam, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik topikal atau oral. Penggunaan antibiotik harus berdasarkan diagnosis yang jelas.
Suplemen Nutrisi Bila Diperlukan
Kekurangan vitamin B12, asam folat, dan zat besi bisa menjadi penyebab sariawan berulang. Dalam kondisi tersebut, dokter bisa merekomendasikan suplemen untuk memperbaiki defisiensi nutrisi dan mencegah sariawan kambuh.
Perawatan Kombinasi Lebih Efektif
Mengombinasikan pengobatan alami dan medis bisa memberikan hasil optimal. Namun, jika sariawan tidak sembuh dalam waktu dua minggu, terus kambuh, atau disertai gejala sistemik lain, konsultasi dengan dokter adalah langkah paling aman.