Kenapa Sariawan Sering Muncul? Ini Penjelasan Medisnya

Sariawan adalah luka kecil di dalam mulut yang tampak sepele tapi sangat mengganggu. Rasa perih saat makan atau berbicara membuat aktivitas sehari-hari jadi tidak nyaman. Beberapa orang mengalaminya hanya sesekali, tapi tak sedikit yang sering kambuh.

Tidak Hanya Masalah Mulut

Sariawan sebenarnya bukan hanya masalah lokal di rongga mulut. Sering kali, ia menjadi sinyal bahwa ada kondisi tubuh yang memengaruhi kesehatan mukosa mulut secara keseluruhan. Karena itu, penting mengenali penyebab medis di balik kemunculannya.

Kekurangan Nutrisi Tertentu

Salah satu penyebab paling umum dari sariawan berulang adalah kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin B12, zat besi, dan asam folat. Kekurangan ini menyebabkan jaringan di rongga mulut menjadi lebih rapuh dan rentan luka.

Gangguan Sistem Imun

Sistem kekebalan tubuh yang melemah, baik akibat penyakit atau kelelahan, membuat tubuh kesulitan melawan peradangan ringan. Hal ini menjadikan sariawan lebih mudah muncul dan lebih lama sembuhnya.

Stres dan Kecemasan Kronis

Faktor psikologis seperti stres emosional atau tekanan pekerjaan bisa memicu sariawan. Kortisol yang meningkat saat stres dapat melemahkan daya tahan tubuh lokal, termasuk di mukosa mulut, sehingga luka lebih mudah terjadi.

Luka Akibat Trauma Ringan

Gesekan gigi tajam, gigi palsu, atau kawat ortodontik juga bisa memicu sariawan. Bahkan tergigit saat makan atau menyikat gigi terlalu keras dapat menyebabkan luka kecil yang berkembang menjadi sariawan.

Perubahan Hormon

Pada wanita, sariawan sering kali muncul menjelang menstruasi karena fluktuasi hormon. Perubahan hormonal ini bisa memengaruhi keseimbangan mikrobiota dan kekuatan jaringan di rongga mulut.

Alergi dan Sensitivitas Makanan

Beberapa orang memiliki sensitivitas terhadap makanan tertentu seperti cokelat, keju, atau makanan asam dan pedas. Reaksi tubuh terhadap makanan ini dapat memicu sariawan, terutama jika dikonsumsi berulang.

Efek Samping Pasta Gigi

Beberapa jenis pasta gigi mengandung sodium lauryl sulfate (SLS), zat yang dapat menyebabkan iritasi pada mulut sensitif. Pada orang yang rentan, penggunaan pasta gigi dengan SLS dapat memicu sariawan secara berulang.

Penyakit Sistemik yang Tersembunyi

Sariawan berulang juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis kronis seperti penyakit Crohn, celiac, lupus, atau HIV/AIDS. Penyakit ini memengaruhi sistem kekebalan dan jaringan tubuh, termasuk di rongga mulut.

Reaksi Autoimun

Pada beberapa orang, sariawan bisa menjadi bagian dari reaksi autoimun di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel sehat di mulut. Ini menyebabkan peradangan kronis dan luka yang sulit sembuh atau sering kambuh.

Genetik Juga Berperan

Riwayat keluarga juga memengaruhi. Jika orang tua sering mengalami sariawan, kemungkinan anak-anaknya juga memiliki kecenderungan serupa karena faktor genetik yang memengaruhi respons imun atau sensitivitas mukosa.

Gaya Hidup Tidak Sehat

Kurang tidur, pola makan tidak teratur, dehidrasi, serta konsumsi makanan instan atau tinggi gula juga memperparah risiko sariawan. Gaya hidup seperti ini membuat daya tahan tubuh menurun secara perlahan.

Masalah pada Gigi dan Mulut

Gigi berlubang, karang gigi, atau infeksi gusi dapat menciptakan lingkungan mulut yang tidak sehat dan rentan luka. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menjadi pemicu sariawan kronis yang sulit hilang.

Kapan Harus Khawatir?

Jika sariawan muncul lebih dari tiga kali dalam sebulan, berlangsung lebih dari dua minggu, atau disertai gejala lain seperti demam dan pembengkakan kelenjar, sebaiknya periksa ke dokter. Evaluasi menyeluruh bisa mengungkap penyebab sebenarnya.

Kesimpulan: Bukan Sekadar Luka Biasa

Sariawan berulang perlu ditanggapi serius. Meski tampak ringan, bisa jadi itu sinyal bahwa tubuh sedang mengalami gangguan kesehatan yang lebih besar. Mengelola stres, menjaga nutrisi, dan menjaga kebersihan mulut adalah langkah awal pencegahan terbaik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *