Profesi dokter di Indonesia terbagi menjadi beberapa tingkatan keahlian, termasuk dokter umum, dokter spesialis, dan dokter subspesialis. Dokter spesialis merupakan tenaga medis yang telah menyelesaikan pendidikan lanjutan di bidang tertentu, seperti penyakit dalam, bedah, anak, atau saraf. Sementara itu, dokter subspesialis adalah dokter spesialis yang mendalami bidang yang lebih spesifik, misalnya kardiologi dalam penyakit dalam atau bedah onkologi dalam bedah. Dengan adanya spesialisasi ini, layanan kesehatan menjadi lebih terarah dan efektif dalam menangani berbagai penyakit sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
Di Indonesia, terdapat beragam dokter spesialis yang bekerja di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari rumah sakit umum hingga klinik khusus. Masyarakat dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis sesuai dengan kondisi medis yang dialami, seperti menemui dokter spesialis kulit untuk masalah dermatologis atau dokter spesialis ortopedi untuk gangguan tulang dan sendi. Selain itu, perkembangan ilmu kedokteran terus menghadirkan subspesialisasi baru, yang memungkinkan penanganan penyakit menjadi lebih detail dan spesifik. Artikel ini akan membahas berbagai jenis profesi dokter spesialis dan subspesialis yang ada di Indonesia, serta peran mereka dalam dunia medis.
1. Spesialisasi Kedokteran Umum
Spesialisasi utama dalam kedokteran yang merupakan dasar sebelum seseorang mengambil subspesialisasi.
A. Spesialisasi Klinis
- Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (Sp.An) – Ahli dalam pembiusan dan perawatan pasien kritis.
- Spesialis Bedah (Sp.B) – Ahli dalam tindakan pembedahan.
- Subspesialisasi Bedah:
- Bedah Digestif (Sp.B-Digestif)
- Bedah Onkologi (Sp.B-Onk)
- Bedah Saraf (Sp.BS)
- Bedah Kardiovaskular (Sp.B-KV)
- Bedah Plastik dan Rekonstruksi (Sp.BP-RE)
- Bedah Anak (Sp.BA)
- Bedah Urologi (Sp.U)
- Bedah Orthopedi dan Traumatologi (Sp.OT)
- Bedah Toraks dan Paru (Sp.BTKV)
- Subspesialisasi Bedah:
- Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) – Menangani penyakit organ dalam.
- Subspesialisasi:
- Kardiologi (Jantung dan Pembuluh Darah) (Sp.JP)
- Gastroenterologi (Pencernaan) (Sp.PD-KGEH)
- Nefrologi (Ginjal) (Sp.PD-KNef)
- Pulmonologi (Penyakit Paru) (Sp.PD-Kpulm)
- Hematologi dan Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)
- Endokrinologi (Hormon dan Diabetes) (Sp.PD-KEMD)
- Alergi-Imunologi (Sp.PD-KAI)
- Geriatri (Lansia) (Sp.PD-KGer)
- Rheumatologi (Penyakit Sendi dan Autoimun) (Sp.PD-KR)
- Hepatologi (Penyakit Hati) (Sp.PD-KHep)
- Subspesialisasi:
- Spesialis Anak (Sp.A) – Fokus pada kesehatan bayi, anak, dan remaja.
- Subspesialisasi:
- Neonatologi (Perawatan Bayi Baru Lahir) (Sp.A-KNeo)
- Gastroenterologi Anak (Sp.A-KGE)
- Kardiologi Anak (Sp.A-KK)
- Endokrinologi Anak (Sp.A-KEndo)
- Alergi-Imunologi Anak (Sp.A-KAI)
- Pulmonologi Anak (Sp.A-KPulm)
- Neurologi Anak (Sp.A-KN)
- Subspesialisasi:
- Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG) – Menangani kesehatan reproduksi wanita dan kehamilan.
- Subspesialisasi:
- Fetomaternal (Sp.OG-KFM)
- Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi (Sp.OG-KFER)
- Onkologi Ginekologi (Sp.OG-KOnk)
- Uroginekologi (Sp.OG-KUG)
- Subspesialisasi:
- Spesialis Neurologi (Sp.N) – Ahli dalam gangguan sistem saraf.
- Subspesialisasi:
- Neurovaskular (Stroke) (Sp.N-KNV)
- Neuroimunologi (Sp.N-KNI)
- Neurologi Intervensi (Sp.N-KIntervensi)
- Neuromuskular (Sp.N-KNM)
- Epilepsi (Sp.N-KEpilepsi)
- Subspesialisasi:
- Spesialis Psikiatri / Kesehatan Jiwa (Sp.KJ) – Menangani gangguan mental dan emosional.
- Subspesialisasi:
- Otologi (Gangguan Pendengaran) (Sp.THT-KL-KOntologi)
- Laringologi (Gangguan Suara dan Menelan) (Sp.THT-KL-KLaringologi)
- Rinologi (Gangguan Hidung dan Sinus) (Sp.THT-KL-KRinologi)
- Bedah Kepala dan Leher (Sp.THT-KL-KBK)
- Subspesialisasi:
- Psikiatri Anak dan Remaja (Sp.KJ-KAR)
- Psikiatri Geriatri (Lansia) (Sp.KJ-KGer)
- Psikiatri Forensik (Sp.KJ-KForensik)
- Psikiatri Adiksi (Sp.KJ-KAdiksi)
- Subspesialisasi:
- Spesialis Dermatologi dan Venereologi (Sp.DV) – Menangani penyakit kulit dan kelamin.
- Subspesialisasi:
- Dermatologi Estetik (Sp.DV-KEstetik)
- Dermatologi Onkologi (Sp.DV-KOnk)
- Infeksi Menular Seksual (Sp.DV-KIMS)
- Subspesialisasi:
- Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Bedah Kepala Leher (Sp.THT-KL) – Menangani gangguan THT dan kepala-leher.
- Spesialis Mata (Sp.M) – Ahli dalam kesehatan mata dan bedah mata.
- Subspesialisasi:
- Bedah Katarak dan Refraktif (Sp.M-KBK)
- Glaukoma (Sp.M-KG)
- Retina dan Vitreous (Sp.M-KRetina)
- Oftalmologi Pediatrik (Sp.M-KOP)
- Spesialis Paru (Sp.P) – Fokus pada kesehatan pernapasan dan paru-paru.
- Subspesialisasi:
- Pulmonologi Intervensi (Sp.P-KPI)
- Onkologi Paru (Sp.P-KOnk)
- Infeksi Paru (Sp.P-KInfeksi)
- Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR) – Membantu pemulihan pasien dengan gangguan fisik.
- Spesialis Kedokteran Okupasi (Sp.Ok) – Menangani kesehatan kerja dan lingkungan.
B. Spesialisasi Diagnostik dan Laboratorium
- Spesialis Radiologi (Sp.Rad) – Ahli dalam pencitraan medis (CT scan, MRI, dll.).
- Subspesialisasi:
- Radiologi Intervensi (Sp.Rad-KIntervensi)
- Neuroradiologi (Sp.Rad-KNeuro)
- Radiologi Muskuloskeletal (Sp.Rad-KMSK)
- Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK) – Menganalisis sampel biologis untuk diagnosis penyakit.
- Spesialis Patologi Anatomi (Sp.PA) – Meneliti jaringan tubuh untuk mendeteksi penyakit.
- Spesialis Mikrobiologi Klinik (Sp.MK) – Meneliti mikroorganisme penyebab infeksi.
- Spesialis Kedokteran Nuklir (Sp.KN) – Menggunakan radioaktif dalam diagnosis dan terapi.
C. Spesialisasi Kedokteran Umum dan Forensik
- Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F) – Menangani aspek medis dalam investigasi kriminal.
- Spesialis Kedokteran Penerbangan (Sp.KP) – Menangani kesehatan pilot dan awak pesawat.
- Spesialis Kedokteran Kelautan (Sp.KK) – Fokus pada kesehatan penyelam dan pelaut.
- Spesialis Kedokteran Olahraga (Sp.KO) – Menangani kesehatan atlet dan cedera olahraga.
2. Subspesialisasi Super Spesifik
Setelah menjadi subspesialis, beberapa dokter masih dapat mengambil pelatihan tambahan untuk mendalami lebih jauh bidangnya, contohnya:
- Neurointervensi (Spesialis Neurologi & Bedah Saraf) (Sp.N-KIntervensi)
- Elektrofisiologi Jantung (Spesialis Jantung) (Sp.JP-KElektrofisiologi)
- Onkologi Bedah Kepala dan Leher (Spesialis THT) (Sp.THT-KL-KOnk)
- Rehabilitasi Saraf (Spesialis Rehabilitasi Medik) (Sp.KFR-KNeuro)
Kesimpulan
Total terdapat lebih dari 22 spesialisasi utama dan puluhan subspesialisasi dengan singkatan masing-masing. Seiring perkembangan ilmu kedokteran, daftar ini bisa bertambah dengan adanya spesialisasi baru.