Dalam dunia medis modern, kandungan aktif dalam obat memiliki peran penting dalam mengobati berbagai penyakit, mulai dari infeksi ringan hingga gangguan kronis yang kompleks. Kandungan ini bekerja sebagai inti dari obat, memberikan efek terapeutik yang spesifik tergantung pada jenis dan mekanisme kerjanya. Daftar berikut mencakup 100 kandungan obat penting yang digunakan secara luas di bidang kedokteran, lengkap dengan penjelasan singkat mengenai fungsinya. Mulai dari antibiotik, antinyeri, antihipertensi, hingga antidepresan, informasi ini akan membantu Anda memahami dasar pengobatan klinis yang sering digunakan di fasilitas kesehatan.
1. Amoxicillin
Antibiotik golongan penisilin yang efektif melawan berbagai infeksi bakteri.
2. Ciprofloxacin
Antibiotik golongan kuinolon untuk infeksi saluran kemih, gastrointestinal, dan pernapasan.
3. Azithromycin
Antibiotik makrolida untuk infeksi saluran pernapasan dan kulit.
4. Doxycycline
Antibiotik tetrasiklin yang digunakan untuk malaria, infeksi saluran napas, dan jerawat.
5. Clindamycin
Antibiotik untuk infeksi serius pada tulang, sendi, dan saluran napas.
6. Metronidazole
Antibakteri dan antiprotozoa untuk infeksi saluran pencernaan dan reproduksi.
7. Cefixime
Antibiotik sefalosporin generasi ketiga untuk infeksi bakteri umum.
8. Ceftriaxone
Antibiotik injeksi spektrum luas, umum untuk pneumonia dan infeksi berat.
9. Vancomycin
Antibiotik glikopeptida untuk infeksi serius yang resisten antibiotik lain.
10. Gentamicin
Antibiotik aminoglikosida untuk infeksi bakteri gram-negatif berat.
11. Ibuprofen
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk nyeri, demam, dan peradangan.
12. Paracetamol (Acetaminophen)
Analgesik dan antipiretik yang aman untuk nyeri ringan dan demam.
13. Aspirin
OAINS untuk nyeri, peradangan, dan juga berfungsi sebagai antiplatelet.
14. Naproxen
Obat antiinflamasi untuk nyeri otot, arthritis, dan dismenore.
15. Ketorolac
OAINS yang digunakan untuk nyeri pascaoperasi dengan efek kuat jangka pendek.
16. Tramadol
Analgesik opioid ringan untuk nyeri sedang hingga berat.
17. Morphine
Opioid kuat untuk nyeri berat dan paliatif.
18. Codeine
Obat nyeri ringan hingga sedang, juga digunakan sebagai penekan batuk.
19. Fentanyl
Opioid sintetik sangat kuat, digunakan untuk nyeri kronis dan anestesi.
20. Celecoxib
COX-2 inhibitor, OAINS selektif dengan efek lambung lebih ringan.
21. Omeprazole
Proton pump inhibitor (PPI) untuk gastritis, tukak lambung, dan GERD.
22. Pantoprazole
PPI untuk mengurangi produksi asam lambung berlebih.
23. Ranitidine
Bloker H2 untuk mengurangi asam lambung (telah dibatasi penggunaannya).
24. Aluminium Hydroxide
Antasida untuk meredakan maag dan heartburn.
25. Magnesium Hydroxide
Antasida dan pencahar ringan.
26. Loperamide
Antidiare yang bekerja memperlambat motilitas usus.
27. Ondansetron
Antiemetik yang umum digunakan untuk mual dan muntah pasca kemoterapi.
28. Domperidone
Antiemetik dan prokinetik untuk gangguan pencernaan.
29. Metoclopramide
Digunakan untuk mual, muntah, dan gastroparesis.
30. Simvastatin
Statin untuk menurunkan kolesterol LDL dan mencegah penyakit jantung.
31. Atorvastatin
Obat penurun kolesterol yang populer dengan efek protektif jantung.
32. Rosuvastatin
Statin poten untuk hiperkolesterolemia dan pencegahan kardiovaskular.
33. Losartan
ARB (Angiotensin II Receptor Blocker) untuk hipertensi dan gagal jantung.
34. Valsartan
Digunakan untuk hipertensi, gagal jantung, dan perlindungan ginjal.
35. Captopril
ACE inhibitor untuk hipertensi dan gagal jantung kongestif.
36. Enalapril
ACE inhibitor yang sering digunakan dalam pengobatan tekanan darah tinggi.
37. Amlodipine
Calcium channel blocker untuk hipertensi dan angina.
38. Nifedipine
Vasodilator untuk hipertensi dan kondisi jantung.
39. Furosemide
Diuretik loop untuk edema dan hipertensi.
40. Hydrochlorothiazide
Diuretik tiazid yang ringan untuk hipertensi.
41. Spironolactone
Diuretik hemat kalium untuk gagal jantung, hipertensi, dan kondisi hormonal seperti hirsutisme.
42. Indapamide
Diuretik tiazid yang juga memiliki efek vasodilator, digunakan untuk hipertensi.
43. Bisoprolol
Beta blocker selektif untuk hipertensi dan gagal jantung kronik.
44. Metoprolol
Beta blocker untuk tekanan darah tinggi, angina, dan pasca serangan jantung.
45. Propranolol
Beta blocker non-selektif untuk migrain, tremor, dan gangguan kecemasan.
46. Digoxin
Glikosida jantung untuk meningkatkan kontraksi jantung pada gagal jantung.
47. Nitroglycerin
Vasodilator untuk mengatasi serangan angina dan mencegah nyeri dada.
48. Isosorbide Mononitrate
Nitrate untuk pencegahan angina pektoris dan gagal jantung.
49. Warfarin
Antikoagulan oral untuk mencegah tromboemboli dan stroke pada fibrilasi atrium.
50. Heparin
Antikoagulan injeksi untuk mencegah dan mengobati trombosis dan emboli paru.
51. Enoxaparin
Heparin berat molekul rendah untuk terapi dan pencegahan trombosis vena dalam.
52. Rivaroxaban
Antikoagulan oral golongan inhibitor faktor Xa, digunakan untuk pencegahan stroke.
53. Apixaban
Antikoagulan modern yang digunakan dalam fibrilasi atrium non-valvular.
54. Clopidogrel
Antiplatelet yang mencegah penggumpalan darah pada pasien jantung koroner.
55. Ticagrelor
Antiplatelet baru yang lebih cepat dan efektif dibanding clopidogrel.
56. Aspirin (dosis rendah)
Digunakan untuk mencegah serangan jantung dan stroke.
57. Insulin (reguler)
Hormon untuk mengatur kadar glukosa darah pada diabetes tipe 1 dan 2.
58. Insulin Glargine
Insulin kerja panjang untuk kontrol glukosa jangka panjang.
59. Metformin
Obat lini pertama untuk diabetes tipe 2, meningkatkan sensitivitas insulin.
60. Glibenclamide
Sulfonilurea yang merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin.
61. Glimepiride
Sulfonilurea generasi baru untuk pengendalian glukosa darah.
62. Sitagliptin
Obat DPP-4 inhibitor yang meningkatkan hormon insulin alami.
63. Empagliflozin
Obat SGLT2 inhibitor yang membantu ekskresi glukosa lewat urin.
64. Pioglitazone
Meningkatkan sensitivitas insulin, digunakan pada diabetes tipe 2.
65. Levothyroxine
Hormon tiroid sintetis untuk hipotiroidisme.
66. Carbimazole
Antitiroid untuk mengatasi hipertiroidisme.
67. Methimazole
Alternatif carbimazole untuk menghambat produksi hormon tiroid.
68. Prednisone
Kortikosteroid oral untuk kondisi inflamasi dan autoimun.
69. Dexamethasone
Kortikosteroid poten untuk syok, edema otak, dan terapi COVID-19 berat.
70. Hydrocortisone
Steroid yang digunakan dalam terapi pengganti adrenal dan alergi berat.
71. Budesonide
Kortikosteroid inhalasi untuk asma dan penyakit radang usus.
72. Beclomethasone
Steroid inhalasi untuk pengendalian asma jangka panjang.
73. Montelukast
Antagonis leukotrien untuk asma dan rinitis alergi.
74. Salbutamol (Albuterol)
Bronkodilator cepat kerja untuk meredakan serangan asma.
75. Formoterol
Bronkodilator kerja panjang, sering dikombinasi dengan steroid inhalasi.
76. Tiotropium
Antikolinergik untuk bronkitis kronis dan PPOK.
77. Theophylline
Obat bronkodilator oral untuk asma dan PPOK.
78. Chlorpheniramine
Antihistamin generasi pertama untuk alergi dan flu biasa.
79. Loratadine
Antihistamin generasi kedua yang tidak menyebabkan kantuk.
80. Cetirizine
Antihistamin efektif untuk rhinitis alergi dan urtikaria.
81. Fexofenadine
Antihistamin non-sedatif untuk alergi musiman.
82. Levocetirizine
Turunan cetirizine yang lebih efektif dan minim efek samping.
83. Fluoxetine
Antidepresan SSRI untuk depresi, gangguan makan, dan OCD.
84. Sertraline
SSRI untuk gangguan mood, kecemasan, dan PTSD.
85. Citalopram
SSRI populer untuk mengatasi depresi ringan hingga sedang.
86. Duloxetine
SNRI untuk depresi dan nyeri saraf diabetik.
87. Venlafaxine
SNRI untuk depresi berat dan gangguan cemas.
88. Amitriptyline
Trisiklik antidepresan yang juga digunakan untuk nyeri kronis.
89. Mirtazapine
Antidepresan dengan efek sedatif dan peningkat nafsu makan.
90. Lithium Carbonate
Penstabil mood utama untuk gangguan bipolar.
91. Haloperidol
Antipsikotik klasik untuk skizofrenia dan agitasi berat.
92. Risperidone
Antipsikotik atipikal yang efektif untuk gangguan psikotik.
93. Olanzapine
Digunakan untuk skizofrenia dan gangguan mood.
94. Aripiprazole
Antipsikotik dengan profil efek samping yang lebih ringan.
95. Diazepam
Benzodiazepin untuk kecemasan, spasme otot, dan kejang.
96. Lorazepam
Obat penenang untuk insomnia dan gangguan kecemasan akut.
97. Clonazepam
Benzodiazepin untuk kejang dan gangguan panik.
98. Midazolam
Sedatif kuat yang digunakan untuk prosedur medis atau ICU.
99. Zolpidem
Hipnotik non-benzodiazepin untuk insomnia jangka pendek.
100. Melatonin
Suplemen alami yang membantu mengatur ritme tidur tubuh.
