Urinalisis mikroskopis merupakan prosedur penting dalam dunia medis, dan keberhasilan pemeriksaan sangat bergantung pada ketelitian saat menyiapkan sampel. Salah satu alat utama dalam proses ini adalah urine centrifuge tube, tabung khusus yang digunakan untuk memisahkan sedimen urin dari cairannya. Penggunaan yang benar akan menentukan kualitas hasil analisis mikroskopis.
Persiapan Awal
Sebelum memulai, teknisi laboratorium harus memastikan bahwa semua peralatan siap digunakan. Urine centrifuge tube harus dalam keadaan bersih atau baru, bebas dari kontaminasi, dan sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan untuk sampel urin.
Pemeriksaan Volume Urin
Sampel urin yang akan digunakan harus berjumlah cukup, biasanya 10–15 mL. Volume yang terlalu sedikit dapat menghasilkan sedimen yang tidak representatif, sedangkan volume terlalu banyak dapat menyulitkan proses sentrifugasi.
Pemindahan Sampel ke Tabung
Gunakan pipet atau langsung tuangkan urin dengan hati-hati ke dalam urine centrifuge tube. Hindari tumpahan atau percikan yang dapat menyebabkan kontaminasi. Pastikan tabung terisi sesuai kapasitas maksimal yang dianjurkan.
Penyeimbangan Tabung
Sebelum dimasukkan ke centrifuge, urine centrifuge tube harus diseimbangkan dengan tabung lain berisi volume cairan yang sama. Ketidakseimbangan dapat merusak rotor sentrifuge dan membahayakan operator.
Penempatan Tabung pada Rotor
Letakkan tabung pada lubang rotor centrifuge yang sesuai. Pastikan tabung tegak lurus, rapat, dan tidak longgar. Penempatan yang salah bisa membuat tabung pecah atau hasil pemisahan sedimen tidak maksimal.
Pengaturan Kecepatan Sentrifugasi
Setiap laboratorium memiliki standar, tetapi umumnya urin disentrifugasi pada kecepatan 1500–3000 rpm selama 5 menit. Kecepatan yang terlalu tinggi dapat merusak sel, sedangkan terlalu rendah membuat sedimen tidak terkumpul sempurna.
Proses Sentrifugasi
Setelah pengaturan sesuai, jalankan sentrifuge. Selama proses berlangsung, jangan membuka tutup alat atau memindahkan tabung. Biarkan hingga putaran selesai dan mesin berhenti sepenuhnya.
Pemisahan Supernatan
Setelah sentrifugasi, cairan bagian atas (supernatan) harus dibuang dengan hati-hati menggunakan pipet atau dengan menuang secara perlahan. Sedimen di dasar tabung harus tetap terjaga agar tidak ikut terbuang.
Pengolahan Sedimen
Tambahkan satu tetes urin dari supernatan yang tersisa untuk mengencerkan sedimen agar lebih mudah diamati. Lalu, ambil sedimen dengan pipet kecil dan teteskan ke kaca objek untuk preparasi mikroskopis.
Pemeriksaan Mikroskopis
Preparat sedimen kemudian ditutup dengan kaca penutup tipis. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mikroskop cahaya pada pembesaran rendah dan tinggi untuk mengidentifikasi berbagai elemen urin.
Pencatatan Hasil
Setiap temuan dari hasil mikroskopi, seperti eritrosit, leukosit, bakteri, silinder, atau kristal, harus dicatat secara teliti pada lembar hasil laboratorium agar dapat digunakan dokter sebagai dasar diagnosis.
Pembersihan Tabung
Jika tabung digunakan kembali (reusable), tabung harus dicuci dan disterilisasi dengan benar. Namun, sebagian besar urine centrifuge tube saat ini bersifat sekali pakai untuk menghindari risiko kontaminasi silang.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Kesalahan umum meliputi penggunaan tabung yang tidak seimbang, membuang supernatan terlalu cepat, atau menggunakan kecepatan sentrifugasi yang salah. Kesalahan tersebut dapat menyebabkan hasil pemeriksaan tidak akurat.
Kesimpulan
Urine centrifuge tube memainkan peran vital dalam pemeriksaan mikroskopis urin. Dengan mengikuti langkah-langkah penggunaan yang benar, laboratorium dapat memastikan hasil analisis lebih akurat, aman, dan bermanfaat untuk menunjang diagnosis medis.
