Meskipun urinometer tampak sederhana, penggunaannya membutuhkan ketelitian. Kesalahan kecil saat pengukuran bisa menghasilkan data berat jenis urin yang tidak akurat dan menyesatkan diagnosis. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kesalahan umum yang sering terjadi.
Menggunakan Volume Urin yang Terlalu Sedikit
Salah satu kesalahan paling umum adalah menuangkan urin ke dalam silinder ukur dalam jumlah yang terlalu sedikit. Urinometer tidak akan mengapung dengan benar jika volumenya kurang, sehingga hasil bacaan bisa keliru. Pastikan urin mencukupi untuk merendam urinometer sepenuhnya.
Membaca Skala dari Sudut Pandang yang Salah
Membaca skala dari posisi mata yang tidak sejajar dengan permukaan cairan dapat menyebabkan kesalahan paralaks. Hasil pembacaan bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai sebenarnya. Idealnya, mata harus sejajar dengan permukaan urin saat membaca angka pada skala.
Tidak Menyesuaikan Suhu Urin
Berat jenis urin dipengaruhi oleh suhu. Jika urin terlalu dingin atau panas, hasil pembacaan bisa melenceng. Sebaiknya urin dibiarkan mencapai suhu ruangan sebelum pengukuran dilakukan agar hasilnya akurat dan sesuai standar pengukuran.
Menggunakan Silinder yang Tidak Bersih
Silinder ukur yang kotor atau masih mengandung sisa urin sebelumnya dapat mencemari sampel baru. Hal ini bisa menyebabkan hasil pengukuran tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Bersihkan dan keringkan silinder setiap kali sebelum digunakan kembali.
Memasukkan Urinometer dengan Tangan Langsung
Menyentuh urinometer secara langsung tanpa sarung tangan atau menyentuh bagian ujung yang menyentuh urin dapat menyebabkan kontaminasi silang. Gunakan sarung tangan bersih dan teknik aseptik saat menangani alat.
Tidak Menghindari Gelembung Udara
Saat menuangkan urin, kadang terbentuk gelembung udara di sekitar urinometer. Gelembung ini dapat mengangkat alat lebih tinggi dan memberi hasil palsu. Pastikan gelembung dihilangkan dengan mengetuk perlahan silinder atau menggunakan batang pengaduk steril.
Membaca Nilai pada Meniskus yang Salah
Meniskus adalah lengkungan cairan di permukaan. Pembacaan harus dilakukan pada bagian bawah meniskus, bukan di bagian atas atau sisi melengkung. Kesalahan ini bisa menyebabkan deviasi nilai berat jenis yang cukup signifikan.
Tidak Membersihkan Urinometer Setelah Digunakan
Beberapa pengguna lupa atau menunda membersihkan urinometer setelah digunakan. Sisa urin yang mengering dapat menumpuk dan mempengaruhi pengukuran berikutnya. Segera bersihkan dengan air mengalir dan desinfektan ringan setelah penggunaan.
Menggunakan Urinometer yang Retak atau Rusak
Urinometer yang retak, bocor, atau memiliki skala yang aus bisa mengganggu akurasi. Selalu periksa kondisi alat sebelum digunakan dan hindari penggunaan alat yang rusak meskipun tampak masih bisa mengapung.
Mengabaikan Waktu Pemeriksaan Setelah Pengambilan Sampel
Waktu antara pengambilan urin dan pengukuran harus sesingkat mungkin. Jika terlalu lama, komponen dalam urin dapat berubah karena proses kimia alami atau kontaminasi. Lakukan pengukuran segera setelah pengambilan sampel.
Tidak Menggunakan Sarung Tangan
Kelalaian menggunakan sarung tangan bukan hanya berisiko kontaminasi sampel, tapi juga membahayakan petugas medis. Selalu gunakan APD dasar saat menangani sampel urin dan alat pengukurnya.
Melakukan Pengukuran di Permukaan Tidak Stabil
Melakukan pembacaan di atas meja yang tidak rata atau goyah bisa mengganggu posisi urinometer dalam cairan. Pastikan permukaan tempat silinder diletakkan benar-benar datar dan stabil untuk mencegah kesalahan pengamatan.
Tidak Melakukan Kalibrasi Secara Berkala
Meskipun urinometer tidak sekompleks alat digital, penting untuk memastikan skala pengukuran masih akurat. Periksa secara berkala kesesuaian skala dengan larutan standar atau air suling (berat jenis 1.000) sebagai acuan awal.
Terburu-buru dalam Proses Pembacaan
Terlalu cepat membaca hasil tanpa memastikan stabilitas alat di dalam cairan bisa menyebabkan kesalahan. Tunggu beberapa detik agar urinometer berhenti bergerak sebelum membaca nilai berat jenis.
Tidak Memberi Label pada Sampel Urin
Kesalahan administratif seperti lupa memberi label bisa menyebabkan pertukaran hasil antar pasien. Ini dapat berdampak serius pada diagnosis dan pengobatan. Pastikan setiap sampel diberi label dengan nama, tanggal, dan jam pengambilan.