Blood culture atau kultur darah adalah prosedur penting untuk mendeteksi infeksi dalam aliran darah.

Proses Kerja Blood Culture: Dari Sampel Hingga Identifikasi Patogen

Blood culture atau kultur darah adalah prosedur penting untuk mendeteksi infeksi dalam aliran darah. Pemeriksaan ini bertujuan menemukan bakteri, jamur, atau mikroorganisme lain yang menjadi penyebab penyakit serius seperti sepsis, endokarditis, atau infeksi sistemik lainnya.

Persiapan dan Pemilihan Waktu Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel darah sebaiknya dilakukan saat pasien mengalami demam atau menggigil, karena saat itu kemungkinan bakteri masuk ke aliran darah sedang tinggi. Waktu pengambilan yang tepat dapat meningkatkan kemungkinan deteksi patogen.

Prosedur Aseptik dalam Pengambilan Darah

Proses pengambilan darah harus dilakukan dengan teknik aseptik yang ketat. Kulit pasien dibersihkan menggunakan antiseptik seperti alkohol dan povidone-iodine agar tidak terjadi kontaminasi dari mikroba kulit yang dapat menimbulkan hasil positif palsu.

Jumlah dan Volume Darah yang Ideal

Jumlah darah yang diambil sangat menentukan keberhasilan kultur. Biasanya diambil 2–3 set botol (aerob dan anaerob), masing-masing berisi sekitar 8–10 ml darah untuk dewasa, dan lebih sedikit untuk anak-anak atau bayi. Volume yang cukup penting untuk meningkatkan sensitivitas deteksi.

Media Kultur: Tempat Tumbuhnya Mikroorganisme

Darah dimasukkan ke dalam botol kultur berisi media nutrisi yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Botol ini dirancang khusus untuk kondisi aerobik (butuh oksigen) dan anaerobik (tanpa oksigen), tergantung jenis patogen yang dicurigai.

Inkubasi dalam Blood Culture System Otomatis

Botol kultur kemudian dimasukkan ke dalam alat inkubator otomatis, seperti BACTEC atau BacT/ALERT. Sistem ini akan memantau pertumbuhan mikroba secara terus-menerus selama 5–7 hari, meskipun sebagian besar infeksi dapat terdeteksi dalam 24–48 jam pertama.

Deteksi Pertumbuhan Mikroorganisme

Alat mendeteksi pertumbuhan mikroorganisme melalui perubahan pH, produksi COâ‚‚, atau perubahan warna indikator. Jika ada tanda pertumbuhan, sistem akan memberikan sinyal positif secara otomatis, yang berarti ada kemungkinan patogen di dalam darah.

Proses Konfirmasi: Gram Staining

Setelah botol menunjukkan hasil positif, langkah berikutnya adalah pemeriksaan mikroskopis dengan metode pewarnaan Gram. Ini membantu mengidentifikasi apakah mikroorganisme tersebut Gram positif atau Gram negatif, dan bentuknya (kokus, basil, dll.).

Subkultur untuk Identifikasi Lebih Lanjut

Darah dari botol positif akan ditanam ulang (subkultur) ke media padat seperti agar darah atau agar MacConkey. Tujuannya untuk mengisolasi koloni tunggal yang bisa dianalisis lebih lanjut dengan berbagai uji biokimia atau molekuler.

Identifikasi Mikroorganisme Secara Spesifik

Setelah koloni tumbuh, laboratorium akan mengidentifikasi jenis mikroorganisme menggunakan metode manual atau otomatis seperti VITEK, MALDI-TOF, atau uji biokimia klasik. Ini memberikan nama spesifik patogen seperti E. coli, S. aureus, atau Candida albicans.

Uji Kepekaan Antibiotik (Antibiotic Susceptibility Test)

Langkah penting selanjutnya adalah mengetahui antibiotik apa saja yang efektif untuk patogen tersebut. Ini dilakukan dengan uji kepekaan terhadap berbagai antibiotik untuk memastikan pasien mendapatkan terapi yang tepat sasaran.

Pelaporan Hasil ke Tim Medis

Setelah identifikasi dan uji kepekaan selesai, hasil dilaporkan ke dokter yang merawat. Hasil ini menjadi panduan dalam menentukan atau mengubah pengobatan, terutama jika terapi empiris awal belum efektif.

Waktu yang Dibutuhkan untuk Seluruh Proses

Secara umum, deteksi awal bisa terjadi dalam 24–48 jam. Namun, proses lengkap dari sampel hingga hasil identifikasi dan kepekaan bisa memakan waktu 3–5 hari, tergantung jenis patogen dan sistem laboratorium yang digunakan.

Kendala: Kontaminasi dan Hasil Negatif Palsu

Salah satu tantangan dalam blood culture adalah kontaminasi dari flora kulit seperti Staphylococcus epidermidis. Selain itu, jika antibiotik sudah diberikan sebelum pengambilan sampel, hasil bisa negatif palsu meskipun infeksi masih ada.

Kesimpulan: Proses yang Kompleks Tapi Krusial

Blood culture adalah proses diagnostik yang sangat vital untuk mendeteksi infeksi darah. Dari pengambilan sampel hingga identifikasi patogen, setiap tahap memiliki peran penting untuk memastikan pasien mendapatkan pengobatan yang cepat, akurat, dan menyelamatkan nyawa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *